24 Desember 2012

Petak 9, sebuah pentas budaya

Matahari bersinar tidak begitu terik saat kami tiba di Petak 9.

Memasuki vihara Petak 9, tampak warga-warga pribumi yang tergolong fakir miskin sedang duduk duduk di pelataran menanti angpao.


Kawasan Petak 9 ini dikenal sebagai wilayah Pecinan, merupakan satu mata rantai dengan kawasan Glodok.  Dari Petak 9 berjalanlah menyusuri pasar yang dipenuhi dengan barang-barang khas budaya Tion

11 Desember 2012

Pergulatan Tionghoa Muslim


Jika masih teringat pasca kerusuhan tahun 1998, banyak toko, warung atau ruko yang ditempeli tulisan "100% milik pribumi dan Islam".  Hal-hal yang mendasari pikiran si pemilik usaha untuk menuliskan hal tersebut tak lepas dari kondisi psikologis masyarakat terutama dari etnis Tionghoa yang menjadi sasaran amuk masa.

Menjadi Tionghoa di Indonesia sebelum tahun 1998 harus diakui penuh dengan diskriminasi politik.  Negara beserta aparatnya justru menjadi agen utama yang secara sadar merumuskan sejumlah peraturan yang mengebiri hak warga negara dari etnis tersebut.  Larangan menjadi pegawai negeri dan berpartisipasi aktif dalam politik diterapkan selama puluhan tahun.

Asimilasi yang dipaksakan menjadi keharusan.  Mereka bahkan diharuskan memilih satu dari lima agama yang diakui oleh pemerintah dengan mengabaikan budaya asal.  Tidak peduli mereka telah tinggal di Indonesia ratusan tahun sehingga tidak mengenal lagi negeri Cina, tetap diwajibkan memiliki SKBRI.

Pemberontakan PKI 1965 menjadi dasar pembalasan dendam terhadap segala sesuatu yang berbau Cina.

06 Desember 2012

Di Akhir Mimpi


Aswatama menggigil, tubuhnya basah kuyup oleh keringatnya sendiri.

Di atas kepala, matahari seakan menyiram murkanya.  Mata Aswatama liar memandang sekeliling, tergagap saat sosok hitam tegak di depannya.

Sosok itu memandangnya garang, Lidah api seakan berpendar dari matanya.  Perlahan sosok itu merentangkan busur, sebentuk anak panah berkepala bulan sabit melesat.  Pasopati berkesiur tanpa ampun membawa murka tuannya. Menyambar kepala Aswatama, menggelinding putus.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Senja semakin terang.  Pelita pun mulai menerangi ruangan istana. 

Tubuh itu terbaring diam di atas dipan.  Di hadapannya seorang ksatria terduduk sama membekunya.

Ditatapnya paras jelita yang terhampar dingin, Tangan ksatria itu tergeragap mengelus rambutnya yang terurai.

"Bangun kekasih, lihat..., inilah kepala si Aswatama.  Selamanya ia tidak akan mengganggu Dinda."

"Buka matamu Dinda...."

30 November 2012

Rindu



Terduduk, menikmati keterpukauan akan pendar cahaya keemasan menuju kelam.

Menatap tajam bulatan jingga yang tertatih pasti menyentuh lidah ombak.  Menikmati cubitan angin yang betah menyelusup di pori-pori kulit yang sedari tadi terbakar mentari.

Cahaya keemasan itu terasa lembut membelai bumi, menjadi latar bagi sepasang kekasih dari seberang lautan yang saling berjanji.

Pernahkah aku berjanji padamu, janji yang tidak dapat ditepati tapi tetap terpatri.  Di sini aku leluasa menghitung untaian kata yang pernah kubagi.

Masih banyak kisah yang ingin kusampaikan dengan perantara angin, sayang sang waktu tidak lagi bersabar.

Sang waktu yang tidak pernah bersahabat dengan masa lalu menyeretku, sebelum aku sempat mengirim jejak padamu.


19 November 2012

Menjenguk GILI

Hari sudah malam saat pesawat yang saya tumpangi menjejak lapangan terbang Ngurah Rai.  Seketika terdengar detakan logam beradu, rupanya para penumpang yang sudah tidak sabar keluar dari pesawat telah melepas seat belt mengingat jadwal keberangkatan dari Jakarta yang mundur gara-gara masalah operasional.

Ke 5 teman seperjalanan saya terlihat kelelahan dan kelaparan, berenam kami terseok mengangkat ransel menuju counter makanan siap saji yang juga terlihat penuh.

Kondisi perut sudah aman, saatnya menuju hotel yang terletak di jantung Legian.  Kamar cukup bagus dan luas untuk menampung 6 orang dengan harga cukup murah untuk ukuran kantong kami.  Mandi dan segera tidur karena besok pagi harus menuju Padang Bai untuk menyeberang ke Gili Trawangan.

12 November 2012

GARUDA (Bukan Indonesia) TRAVEL FAIR

Sekedar Ingin Tahu... 


Tanggal 11 November ini adalah hari terakhir Garuda Travel Fair 2012 yang berlangsung selama 3 hari.  Sebenarnya saya ingin hadir di hari pertama namun mengingat waktu yang tidak sesuai dengan jadwal kantor, jadilah hari Minggu saya menyempatkan diri.
Peserta dan Sponsor


Parkir di JCC ternyata tidak begitu penuh.  HTM sebesar Rp 20,000 tapi bagi pemilik kartu Mandiri bisa gratis dengan menunjukkan kartu ATM.  Bank Mandiri ternyata memang official partner event ini, terbukti dengan spanduk yang bergantungan dan discount khusus.

Memasuki ruang pamer, saya berharap mendapatkan informasi yang masif tentang harga tiket untuk destinasi Indonesia terutama Indonesia Timur, jadi saya bersemangat melangkahkan kaki, menengok kiri kanan, sebelum akhirnya bengong.

06 November 2012

OngHoKham - Anti Cina, Kapitalisme Cina dan Gerakan Cina

Sebuah buku lama, bukan terbitan terbaru, sudah dibaca berulangkali namun tidak rugi untuk dibaca kembali.

Onghokham, seorang ahli sejarah yang kebetulan keturunan Cina menguraikan tentang peranan orang Tionghoa dalam sejarah keberadaan Indonesia.

Orang Cina memang mendapat peranan sebagai perantara dalam hubungan produsen dan konsumen, setelah sebelumnya warga Cina berbondong-bondong datang ke nusantara untuk berdagang.  Niat yang sama juga dipunyai oleh Belanda.

Setelah diotak-atik dengan picasa 3
Belanda memerlukan mitra maka jadilah orang Cina sebagai mitra untuk mendistribusikan barang-barang. Posisi yang sesuai dengan kemampuan dasar orang Cina.

Kedudukan sebagai pemungut pajak diberikan kepada orang Cina, sehingga makin memudahkan pergerakan mereka dalam ekonomi.  Kedudukan pemungut pajak seringkali dilelang dan berkat koneksi dengan para pejabat, Keluarga tertentu dapat meraih posisi tersebut dan sering berlanjut sampai keturunannya

05 November 2012

Masih mau ke Anyer-Carita?


Kalau terbiasa dengan pantai-pantai bening di Lampung dan bagian timur negeri ini, maka melihat Anyer dan Carita adalah suatu siksaan.

Anyer Carita dulu menjadi tempat pelesir para pejabat Belanda dan sampai kini pun masih menjadi tempat plesir orang Jakarta, namun kondisinya makin parah dari hari ke hari.

Airnya tidak lagi bening, banyaknya para pedagang kakilima, sampah plastik yang bertebaran di tepi pantai.

Tapi untuk company outing, Anyer Carita masih menjadi pilihan.

Seperti hari ini, saya dengan malas menuju Carita untuk bergabung dengan teman satu kantor dalam rangka outing.

Karena jalan raya cilegon rusak parah, maka diputuskan keluar serang timur menuju pandeglang.


GPS menunjukkan jalan raya ciomas sbg jalur tercepat.

01 November 2012

Belitung jadinya Bangka

Eh tiket ke Belitung lagi murah loh...

teringat lagi kata-kata teman saya waktu itu.  Dengan yakin ia mencopy paste jadwal Jakarta-Pangkalpinang dari  maskapai S******* A**

Sampai sekarang saya masih suka tersenyum sendiri mengingat betapa konyolnya waktu itu.


____________________________________________________________________

Setelah mengklik konfirmasi pembayaran, tiba-tiba saya tertegun; DUERRRRR.....!! kayaknya ada yang salah nih...

Belitung kan airportnya Tanjong Pandan, kenapa jadi Pangkal Pinang sih?  Kekonyolan ini membuat saya repot setelahnya karena telanjur mengkonfirm tiket untuk 4 orang.

Telanjur basah, karena setelah dicek, harga tiket ke Belitung mahal banget.  Jadilah 3 orang confirm ke pulau Bangka. 1 orang dapat direfund namun hanya sebesar 85%...sial..

30 Oktober 2012

Jejak Sumbawa


Tujuan Sumbawa sebenarnya muncul secara kebetulan saat atasan kantor mengenalkan suatu komunitas yang sering mengadakan perjalanan berbasis budaya.  

Dan kebetulan mereka akan mengadakan cultural trip ke Sumbawa, jadilah saya bergabung.

Dari Denpasar, pesawat Merpati dengan baling-baling sudah menunggu utk menuju Bima.

Sempat kaget karena baling-baling kiri dan kanan berputar tidak bersamaan saat pesawat bergerak di landasan..hahah.

17 Oktober 2012

Heppi namanya..                                 ========

Lengkapnya Teuku Heppi Suaidi, lahir di Tapaktuan, 36 tahun yang silam

Pemegang gelar S1 bidang konservasi sumber daya hutan dari Banda Aceh dan mahasiswa magister manajemen sumber daya manusia ini pernah menjadi Wakil Direktur di Laznas BMT ICMI.

gambar dari suatu Chionipril
Pengalamannya cukup banyak di wilayah NGO dari tahun 1999 begitu juga dengan pelatihan-pelatihan bidang crisis centre mengingat ia juga anggota Aceh People's Forum.

Saat ini Heppi sudah berkeluarga dengan 1 anak.  Bersama anak dan istrinya ia mengontrak rumah mungil di pinggiran Jakarta.

13 Oktober 2012

Nirasmara

Nirasmara..berasal dari kata Nir dan Asmara

Nir artinya tiada, Nirasmara berarti Tiada Asmara.  

Ki Jlitheng mementaskan Nirasmara di Salihara, sayang saya terlambat menerima kabar, sehingga pertunjukan wayang dari Dalang Kampung Sebelah itu sukses terlewatkan.

Baiklah, dari pada terus menyesal tiada guna, saya ingin menterjemahkan Nirasmara sesuai keinginan hati saya.

Dari ferimath.blogspot
NIRASMARA
Alkisah perang besar Bharatayuda tinggal dalam hitungan minggu. Para ksatria mulai mempersiapkan senjata.  Panah diraut, kereta dipoles, kuda-kuda dicekoki telur dan madu.  Para pendeta pun sibuk mempersiapkan sesaji dan bergulung-gulung rontal berisi doa untuk kemenangan Rajanya.

12 Oktober 2012

Kecanduan Gadget

Asyar sibuk bertekun dengan i-Pad setelah sebelumnya ia mengutak atik tablet saya, apalagi kalau bukan game, apalagi ayahnya baru saja meng-install game terbaru.

Dari suatu web
Dengan usianya yang baru saja menginjak 8 tahun, anak itu sangat fasih mengoperasikan i-Pad yang dikenalnya lebih dari setahun yang lalu.  Sepertinya Asyar memang memiliki kesenangan seperti ayahnya akan gadget.  Jari-jarinya dengan lincah memilah tombol "touch screen" sesuai perintah yang ditampilkan.  Sepertinya anak sekarang yang sering disebut dengan Gen Z memiliki kelebihan dalam pengenalan teknologi.

Apakah saya cemas bahwa anak itu akan membuka konten yang tidak patut karena rumah kami juga dilengkapi wi-fi? Ya, saya sempat was was, apalagi saat saya menunjukkan gambar-gambar tokoh kartun dari internet menggunakan google, gambar kartun yang tak layak bagi anak kecil juga ikut "nongol".

10 Oktober 2012

Rasanya jadi Pegawai Outsource

Saya belum pernah merasakan jadi tenaga outsource, dan untungnya waktu mulai bekerja, sistem outsourcinng masih belum terlalu dikenal.

Bank tempat saya bekerja pertama kali...berarti lebih dari 10 tahun yang lalu, waktu itu masih memakai sistem kontrak yang dihandle Bank itu sendiri.

Outsourcing baru marak beberapa tahun setelahnya dan semula...semula nih, seperti umumnya di Indonesia, tujuan awalnya baek banget,....untuk menambah lapangan kerja.

01 Oktober 2012

Toleransi

"Kalo ngomong toleransi harusnya yang memakai cadar juga dapat diterima sama baiknya dengan yang memakai pakaian biasa dong...." begitu saya pernah baca.


Kata-kata itu menyadarkan saya, selama ini saya selalu merasa aneh jika melihat perempuan bercadar, dan berpakaian serba hitam.  Ya, mestinya saya bisa menghapus rasa diskriminasi itu.  Jika saya masih seperti itu, namanya toleransi pilih bulu.

Jika saya santai saja melihat orang-orang berpakaian mini, kenapa saya tidak merasa sama jika melihat orang bercadar atau memakai celana gantung bagi prianya.

Selama ini kan saya suka atau tidak harus mengakui masih pilih-pilih.  Lebih menghargai orang yang berpakaian rapi dan wangi, dibanding yang kumal.  Lebih menghargai pegawai perusahaan dibanding supir angkot.  Susah ya, jika kita masih dibayangi oleh standar ganda yang dibawa oleh kulit luar.

Menginjak Tanah Siger



Lampung sebenarnya menjadi semacam ketidaksengajaan, gara-gara suami yang ditugaskan ke Lampung menawarkan untuk ikut, jika setuju tiket pesawat yang akan disediakan kantornya akan dicancel dan berangkat sekeluarga melalui laut.  Menarik, karena air  belum pernah naik kapal laut.  Sekaligus memberi Asyar pengalaman baru.

Sempat terpikir mau ke teluk Kiluan, namun ternyata dengan akses jalan yang buruk, bisa 4 jam sekali pergi..berarti gak akan sempat,...Coret!!!!

OK!!!!, walaupun Asyar hari Seninnya ulangan, tapi selalu ada cara, tetap jalan-jalan juga tetap belajar.

Kamis malam berangkat dengan mobil menuju Merak, jalanan Jakarta macet sinting... seperti biasa supir cadangan siap sedia jika diperintahkan.  Pintu tol Cilegon telah dilalui,,,menuju pintu tol Merak, merinding sedikit karena jalan tol berkelok, gelap dan sepi,,,,saya lirik 2 penumpang sebelah...pada tidur...

Lepas pintu tol Merak, saya kebingungan arah pelabuhan kemana ya...? nah, ada warung, segera saya parkir, keluar mobil dan bertanya.  Ternyata masih 3 kilo lagi.

26 September 2012

Nikmati Perjalananmu

Seorang pejalan yang selalu menikmati proses....itu kali ya maksud "Slow Traveler"

Banyak jenis traveler.  Ada yang senang traveling cantik, jalan ke tempat-tempat populer, foto foto, tempat nyaman.  Teman saya bolak balik kalau cuti ke Singapore, pernah ke Thailand, Vietnam, Hong Kong.

19 September 2012

Ribut Innocence of Muslims

Sudahkah nonton film yang lagi diributin itu?  

Innocent of Muslims (atau Innocence of Muslims?,,,media menulisnya beda-beda,,mana yang bener)  Kata media itu film didanai oleh sekelompok orang Yahudi.

dari VIVA NEWS
Belakangan malah terungkap bahwa sutradaranya bernama Nakoula Basseley adalah orang Mesir beragama Kristen Koptik. Semakin ricuh karena pemeran dalam film tersebut mengaku tidak tahu menahu tentang isi film yang dibintanginya karena awalnya bertitle "Dessert Warriors"

Apapun fakta yang terungkap belakangan ini namun film ini terlanjur memicu reaksi umat Islam seluruh dunia.  Rasanya hampir semua orang yang terhubung dengan koneksi internet berusaha menonton film ini yang telah diunggah di Youtube.

17 September 2012

Serunya PILKADA

Ribut-ribut Pilkada DKI kali ini seru sekali.

Pendukung 2 kandidat gantian saling bikin lagu yang bisa dilihat di youtube, bolehlah buat hiburan.  Segala bentuk social media juga dipakai masing-masing team sukses.

Sebagai komuter, pastilah sering melihat spanduk-spanduk yang pating melintang berisi ucapan dukungan pada salah satu kandidat.  Walaupun kata-katanya sering bikin jidat mengkerut, tapi untuk bahan ketawaan sih sah aja...
gambar dari SH News

Saya bukan warga Jakarta, dan saya juga gak ingin mendukung salah satu calon. Kalo saya dukung juga percuma wong gak punya hak pilih.  Lagian masing-masing kandidat juga ada kelebihan dan kekurangan.

13 September 2012

Darah Dharmasraya

Dara Petak menatap lurus sekumpulan orang yang sedang duduk bersila menghadap ayahnya Srimat Tribuwanaraja.  Ia dengan seksama mendengarkan pembicaraan orang-orang yang berasal dari kerajaan seberang lautan, sesekali berdehem.

Balai pertemuan agung Istana Dharmasraya terasa hening.  Semua orang menunggu apa yang akan dikatakan oleh penguasa Dharmasraya itu.

Arca Amoghapasa duduk membeku di hadapan Raja Srimat Tribuwanaraja.  Sang Raja menghela napas, ia paham betul apa arti pemberian arca tersebut.  Orang-orang dari negeri seberang lautan tersebut datang dengan damai.  Namun ia pun cukup arif untuk membaca warna sebenarnya yang ada dalam hati si pengirim.

Sang pengirim adalah Sri Maharajadhiraja Krtanagara Wikrama Dharmmottunggadewa, penguasa Istana Singasari.  Ia sepenuhnya sadar siapakah orang yang bergelar abhiseka sedemikian panjang itu.  Dari  desas-desus yang beredar, utusan Mongol lintang pukang kembali ke negaranya dengan telinga putus satu akibat lancang meminta upeti kepada Singasari.

Perlahan, Raja Srimat Tribuwanaraja mengunyah kalimat yang disampaikan dengan seksama.  Ia melirik kedua putri kesayangannya.  Dara Jingga yang sulung, terlihat menunduk.  Dara Petak, adiknya memamerkan raut muka yang membeku tak ubahnya arca Amoghapasa itu sendiri.

12 September 2012

Keluhan di Mesjid Demak

Sedikit berbagi tentang Mesjid Demak.

Sepertinya gak perlu lagi ngejelasin apa itu Mesjid Demak, di google udah ribuan entry tentang Mesjid Demak.


Makanya saya cuma mau menyampaikan sedikit keprihatinan tentang orang orang yang selama ini mencari nafkah di sekitar mesjid.

Matahari lagi kenceng kencengnya menyorot saat saya berada di halaman Mesjid, mau masuk tapi ragu ragu mengingat tidak memakai kerudung.    Di hari lebaran kedua ini, Mesjid Demak sepertinya tampak agak lengang, pengemis yang katanya sering banyak berseliweran kalo Lebaran malah gak nongol satu pun.

Waktu itu ada bapak bapak yang semula saya duga pengurus mesjid, mempersilakan saya masuk.
Dipersilakan dengan ramah kayak gitu, saya tentu saja girang dan segera lepas sendal untuk masuk ke pendopo mesjid.  Eh, gak dinyana si bapak menyodorkan semacam stensilan, 2 biji dan langsung bilang sumbangan serela-nya...saya lupa untuk apa, tapi berhubung Lebaran kan emang waktunya beramal, saya kasih 20 ribu untuk 2 buku tipis stensilan itu.

10 September 2012

Antara Pernikahan dan Politik

Pernikahan adalah upaya 2 pihak untuk bersama sama berjalan, saling berbagi saran untuk menghadapi tantangan kehidupan.  Lazimnya ada macam-macam hal yang melatarbelakangi niat tersebut.

Ada berlatar belakang cinta, ekonomi maupun politik.

Tantangan hidup memaksa manusia untuk memiliki cara pandang beragam untuk mengadakan pernikahan.

Pernikahan berdasarkan politik bukanlah hal baru, ia bahkan sudah menjadi hal lumrah di masa lalu.



Di masa lalu Rakai Pikatan mengawini Pramodawardhani, kemungkinan bisa disebut berlatar belakang politik.  Pramodawardhani berasal dari wangsa Syailendra yang sedang berkuasa sedangkan Pikatan berasal dari wangsa Sanjaya, peguasa Mataram atau Medang pada masa sebelumnya.

Penyatuan kedua wangsa tersebut berimbas pada situasi keagamaan di kerajaan Mataram Kuno. Agama Hindu yang dianut Pikatan mendapat porsi sama dengan agama Budha yang menjadi agama resmi dari wangsa Syailendra dan Kerajaan Mataram saat itu.  Sehingga sampai sekarang kita mengenal Mataram Hindu.

06 September 2012

Unduh Gratisan

Cuma pengen corat coret hari ini.

Setelah blogwalking, ngalor ngidul kemana mana, ngulang baca e-book Api di Bukit Menoreh yang saya download gratis dari sebuah situs yang khusus didedikasikan bagi pecinta karya-karya SH Mintardja.

Hah? e-book gratisan...? sebenarnya itu sama dengan bajakan gak sih?

Inget gak waktu jaman sekolah dulu...karena orangtua kita gak punya uang, maka kita foto copy buku pelajaran buat belajar....itu sama dengan membajak gak?

Jaman dulu sepertinya tidak jadi masalah ya, gak punya uang buat beli buku asli bisa foto copy.

Jaman sekarang?

Jadi ingat sambat seorang teman yang istrinya seorang penulis baru baru ini, waktu menemukan buku buku novel istrinya dapat diunduh gratis.

Saya yang membaca time line-nya jadi senyum sendiri, karena saya tahu beberapa situs yang dikhususkan untuk mendown-load gratis novel novel yang beredar sekarang. Sebutlah novelnya Dan Brown, Sydney Sheldon, Thareeg Ali sampai novel Harry Potter dan Laskar Pelangi.

Bahkan saya termasuk yang rajin mengunjungi (sambil mendown-load, tentu).

Biarpun di luar sana dunia berkoar koar tentang kesadaran untuk menghormati hak cipta, tapi saya sebagai konsumen tentu saja tidak akan melewatkan yang gratisan kayak gini.

Mungkin kalau saya yang bikin novel atau lagu, saya pasti juga akan teriak teriak jika nemu karya saya digratisin kayak gitu tentunya sambil mengenang masa lalu saat sibuk memfoto copy buku pelajaran.

Ini baru bicara situs yang nyedian gratisan loh, wong yang punya situs malah rugi tenaga, waktu dan bandwith...serta uang tentu!!... kan butuh duit untuk bayar koneksi internet apalagi untuk upload butuh bandwith lebih gede.  Tapi saking ngetopnya situs tersebut, bisa saja iklan online masuk sehingga jadi pemasukan bagi pemilik situs.

Sempat ngobrol dengan teman, tentang pilihan antara download gratis atau beli barangnya.  Gini jawabannya :

"Kalau memang gue butuh banget,...gue akan beli bukunya dan juga download e-booknya (gratis atau beli) karena buku bisa rusak, sementara e-book lebih awet."

Tapi ia juga tidak menyangkal selalu mencari film film yang bisa di download secara gratis.

Di satu pihak download gratis menguntungkan bagi konsumen, tapi sangat merugikan bagi pencipta, produser yang sudah mengeluarkan uang untuk karya tersebut.

Di titik ini saya merasa dilema, bagaimanapun saya merasa diuntungkan dengan adanya download gratisan.

Untuk menghindari pembajakan, beberapa penerbit  membuat e-book resmi yang bisa diunduh tentu dengan membayar. 

Saya kira yang teriak teriak tentang hak cipta itu bisa jadi diam diam ikutan mengunduh secara gratisan karya orang lain, tapi bisa juga konsisten tidak mau mengunduh yang kayak gitu. 

Nah,ini cuma download gratisan, yang mengupload tidak merubah apapun juga tidak meminta biaya apapun.  Lain apabila yang punya situs minta fee untuk karya karya orang yang sudah ia jadikan file.

Sekali lagi saya sih masih belum punya kesadaran untuk menolak unduh gratis, tapi saya juga gak keberatan membeli buku apabila memang benar bagus secara saya memang pengkoleksi buku.  

Sebenarnya yang gratisan itu juga gak banyak kok, jadi penerbit gak usah terlalu kuatir kayaknya.

Kalau tentang etika?..ah sudahlah sobat....masih banyak etika lain yang perlu dipertimbangkan...Kalau sekedar download atau foto copy gratis rasanya tidak perlu membuat kita merasa paling berdosa sedunia kan?



03 September 2012

Kerajinan Tangan

Kecewa dengan rasa kue lidah kucing keju yang saya beli sebelum Lebaran, 70 ribu untuk setengah kilo dengan rasa keju pas-pas-an ditambah ada rasa adonan yang tidak kering...rugiiiii...!

Akhirnya bikin sendiri di rumah, sekalian nyobain mixer baru, selama 30 tahun baru kali ini pake mixer..hahahahah...

Proses pemanggangan
Bonus jempol kaki bengkak karena sebelumnya tertimpa speaker,,,wes lah,,,lengkap pokoknya...ditambah harus jalan jauh nyari angkot sambil ngempit box mixer sama belanjaan bahan kue...


Lidah Kucing Keju
Buat yang keju-mocca

Keju, Keju-Mocca, Mocca tabur Keju











Biar tampilannya agak berantakan, rasanya dijamin. Keju banget dan crunchy....

29 Agustus 2012

AROMA Pinus di Ungaran




 Melihat birunya langit...

 


























Kudus dan Lasem



















Kudus, adalah tujuan utama kami.  Melewati kebun tembakau sepanjang Temanggung.  Sempat mengalami gangguan rem.  Rem berbunyi gelodakan saat diinjak,,,,ya ampun sepertinya kampasnya tipis deh..kata suami saya. sehingga harus berhenti di bengkel selama 3 jam, membiarkan montir mengutak-atik rem berhubung spare part asli tidak tersedia sehingga harus dimodifikasi, bagaimana caranya supaya bisa jalan kembali.

Berhubung gak mungkin tiba di Kudus sore hari...mengingat pas buka puasa masih berada di jalur menuju tol Ungaran, terpaksa berhenti dulu, di kedai kopi Banaran, lepas temanggung,,itu juga gak sengaja nemunya.  Overall makanannya cukup enak kok..

Perhentian itu menyebabkan perkiraan ketiba-an di hotel Central Kudus meleset jauh.  Hotel Central yang akan jadi markas selama 3 hari adalah sebuah hotel kecil tapi nyaman di jalan Kepodang.  Hotel ini dilengkapi dengan sinyal wi-fi yang lumayan kencang.

tembakau
tanaman tembakau

Hari ini 2 hari sebelum puasa Lebaran, karena sampai di Kudus sudah malam, rumah makan pun sudah banyak yang tutup, namun alun alun sangatlah ramai...cari cari keterangan di menara Kudus berada ternyata gak jauh dari alun alun...naik becak bisa kok mbak,,,kata tukang parkir yang saya tanyai.
 
Ternyata di Kudus itu sudah ada KFC, ada mall baru dengan jajanan ala Jakarta.....kapitalis emang gak kenal tempat ya....

Setelah berjalan-jalan lihat suasana, akhirnya memutuskan tidur karena paginya akan ke Lasem, melihat lihat pecinan di Lasem....

Untuk harga 350 ribu per malam termasuk sarapan , kamar di hotel ini layak direkomendasikan, tempat tidurnya nyaman dan lega.  masih ada space yang cukup jika ingin menaruh kasur tambahan.  kebetulan kami membawa kasur tiup yang cukup besar untuk Asyar.  Jadilah ia berbaring nyaman di kasur tambahan tersebut sedang ayah ibunya menikmati ranjang besar...:)

Jika ingin laundry hotel juga gak mahal...harga paling mahal sekitar 6 ribuan untuk sepotong jas,,,jadilah saya melaundry beberapa pakaian.  Kalau pakaian dalam mah cuci sendiri aja...toh cepat kering kalo digantung di kamar mandi :)....

Niat awal yang semula ingin melihat pabrik rokok dan buruh buruhnya terpaksa batal karena semua libur :)..

Pagi datang...perjalanan menjelang...menuju Lasem.  Walaupun dalam jalur pantura, tapi sama sekali tidak macet.  Hanya saja di beberapa ruas, kondisi aspalnya tidak bagus, karena akan dibeton sepertinya...cukup mengganggu.  Kalo gak salah sekitar Pati dan Rembang.



Di Lasem, sempat kebingungan mencari pecinan, tidak ada petunjuk apapun tentang pecinan..pas jalan pelan-pelan ternyata ada plang kampung batik sebelah kanan jalan.  Langsung mobil berbelok..dan tibalah di jalan kecil di apit oleh dinding tua dan pintu pintu kuno bergaya Cina.  Tanpa membuang waktu segera saya arahkan kamera ke berbagai jejak masa lalu tersebut.
Pintu kuno
 

Celingak celinguk mencari batik di rumah-rumah,,,,had no clue anyway...akhirnya ada mbak mbak yang kebetulan membuka pintu pagar,,,karena saya melihat plang nama toko di pintu pagar..dengan nekad saya menyapa..."buka gak mbak?...."buka kok...masuk aja"...hi..hi..alhamdullilah.

Pemiliknya seorang wanita Tionghoa (pastilah),,,,,segera mempersilakan kita melihat lihat koleksinya...ternyata para pembatik di rumah tersebut sudah libur.
Sekar Jagat yang harganya 150 ribu..

Batik Lasem mempunyai motif Naga karena pengaruh Cina dengan warna warna cerah..cantik sekali.  Karena batik yang diproduksi di Lasem adalah batik tulis, maka harga termurah adalah sekitar 150 ribuan, saya beli motif sekar jagat seharga yang itulah.,,,gak kuat kalo mahal mahal..:)

Ada yang saya taksir,,ternyata harganya 800 ribu,,,haduuuh...saya bukan ibu pejabat, harga segitu sih mahal banget
Yang biru ini harganya 800 ribu.




Sebenarnya ada merk terkenal Sekar Kencana milik Sigit Wicaksono sayang gak ketemu tempatnya...tapi untung masih ketemu toko batik Pusaka Beruang, sayangnya tidak ada kemeja anak anak atau ukuran XL untuk pria,

Puas, berkunjung akhirnya balik ke Kudus, sempat mampir di Klenteng Cu An Kiong, sayang tutup...

Sempat melihat plang Hotel Wijaya dan Hotel Surya, ternyata dua hotel yang selalu disebut-sebut orang kalau berkunjung di Lasem itu ada di tepi jalan besar.

Akhirnya beneran pulang ke hotel,,,melewati jalur Caruban, melihat kiri kanan ladang garam, wohoho...panas banget di luar
Merapikan ladang garam

Para petani garam
Sambil berjalan pulang..terpikir mampir ke museum Kartini di Rembang,..dan ternyata tutup..tapi tetap boleh foto2 di pendoponya...dan ada beberapa anak muda yang sedang berkunjung.
  Saking pengen lihatnya ada yang sampe manjat bahu temannya untuk ambil foto. Ada yang aneh...sementara pintu tengah terkunci, eh, malah kamar mandi berisi bak mandi Kartini terbuka lebar.
Bak mandi Kartini

Puas melihat-lihat, kali ini beneran balik ke hotel dan istirahat menunggu buka...tidur pulas akhirnya...

Bangun ternyata tinggal 30 menit menuju buka, sepakat untuk berbuka di soto Pak Denuh yang terkenal itu di jalan AKBP Agil, dan seperti yang diduga,,,penuh, tapi dapet tempat juga kok. Total 3 soto plus sate tambah minuman, rambak sekitar 79 ribu-an lah.

Lagi lagi ke alun2..saya sih memutuskan naik becak ke menara Kudus, tukang becak minta 20 ribu pulang balik...sepakat.  Ternyata letaknya masuk ke jalan kecil, kiri kanan penuh tukang jual souvenir.  Sempat membeli kopiah di seberang menara...melihat lihat sebentar, sempat mengambil foto tapi ternyata cahaya blitz kamera saya kurang kuat untuk menangkap obyek.

Jalur pulang ternyata padat oleh pawai bedug..becak terpaksa berjalan pelan, tukang becak saya ini ternyata nyebelin,,,minta tambah dengan alasan menunggu saya belanja..grrhhhh.  Begitu sampai di parkiran mall, langsung saya kasih 25 ribu, tambah 5 ribu...si bapak ingin protes...langsung saya husssszz!!!hah...ngeselin nih si bapak.

Besok Lebaran, walaupun kita jauh di Kudus dan gak ada sanak saudara di sini, siap siap aja yuk buat besok.. mari istirahat....

Hari pertama Lebaran,,,,,Aldi dan Asyar bersiap sholat Ied di Mesjid Agung Kudus, karena saya sedang tidak sholat, memutuskan kembali melihat menara Kudus, tapi naik apa...kan semua pada sholat.  Ternyata salah satu pegawai hotel yang tidak sholat berbaik hati mengantarkan saya dengan motor,,,perkiraan sih saat itu sudah selesai ya sholatnya.

Ternyata masih ada yang duduk2 di jalanan dekat Menara, dengan sopan saya bertanya pada bapak yang sedang berdiri...
"pak, sholatnya sudah selesai? saya mau permisi lewat"...si bapak pun membalas ramah..
"sudah kok mbak, lewat aja gak papa"... saya pun permisi lewat...di depan saya ada beberapa orang masih bersila di tengah jalan, saya pun permisi 
"pak, saya mau permisi lewat"...
salah satu menoleh dan melotot, katanya, 
"mau kemana?..belum selesai, jangan lewat dulu!....mau kemana?"  
langsung dahi saya berkerut, mau kemana sih bukan urusan elo yah,,,kan saya cuma permisi lewat depan,,

Langsung saya berbalik,,,akhirnya mengobrol dengan bapak yang kebetulan berdiri dekat situ..
"masih belum selesai ya pak?..
"oh, belum mbak, tapi sebentar lagi kok...mbak dari mana?...eh, si bapak ini lebih ramah.  Akhirnya mengobrol sebentar dengan bapak tersebut dan bener saja..tampak orang berbondong bondong melewati jalan,,beneran sudah selesai artinya.

Segera saya pamit...sempat saya lirik bapak-bapak judes tadi mengamati saya, dengan santai saya melenggang melewati orang itu tanpa menoleh, apalagi senyum basa basi.

Mengamati arsitektur menara bergaya Hindu Jawa, menggeleng melihat mesjid tambahan bergaya yang gak nyambung dengan arsitektur awal.

Dan pulang, tidak ada kendaraan...saya sempat berjalan beberapa lama sebelum bertemu tukang becak, seorang bapak tua,,adeeemmm..

Becak pun dikayuh santai menuju hotel.  Suami dan anak sudah menunggu untuk kunjungan ke Ungaran.  Bepergian lagi dehh...