30 Oktober 2012

Jejak Sumbawa


Tujuan Sumbawa sebenarnya muncul secara kebetulan saat atasan kantor mengenalkan suatu komunitas yang sering mengadakan perjalanan berbasis budaya.  

Dan kebetulan mereka akan mengadakan cultural trip ke Sumbawa, jadilah saya bergabung.

Dari Denpasar, pesawat Merpati dengan baling-baling sudah menunggu utk menuju Bima.

Sempat kaget karena baling-baling kiri dan kanan berputar tidak bersamaan saat pesawat bergerak di landasan..hahah.

17 Oktober 2012

Heppi namanya..                                 ========

Lengkapnya Teuku Heppi Suaidi, lahir di Tapaktuan, 36 tahun yang silam

Pemegang gelar S1 bidang konservasi sumber daya hutan dari Banda Aceh dan mahasiswa magister manajemen sumber daya manusia ini pernah menjadi Wakil Direktur di Laznas BMT ICMI.

gambar dari suatu Chionipril
Pengalamannya cukup banyak di wilayah NGO dari tahun 1999 begitu juga dengan pelatihan-pelatihan bidang crisis centre mengingat ia juga anggota Aceh People's Forum.

Saat ini Heppi sudah berkeluarga dengan 1 anak.  Bersama anak dan istrinya ia mengontrak rumah mungil di pinggiran Jakarta.

13 Oktober 2012

Nirasmara

Nirasmara..berasal dari kata Nir dan Asmara

Nir artinya tiada, Nirasmara berarti Tiada Asmara.  

Ki Jlitheng mementaskan Nirasmara di Salihara, sayang saya terlambat menerima kabar, sehingga pertunjukan wayang dari Dalang Kampung Sebelah itu sukses terlewatkan.

Baiklah, dari pada terus menyesal tiada guna, saya ingin menterjemahkan Nirasmara sesuai keinginan hati saya.

Dari ferimath.blogspot
NIRASMARA
Alkisah perang besar Bharatayuda tinggal dalam hitungan minggu. Para ksatria mulai mempersiapkan senjata.  Panah diraut, kereta dipoles, kuda-kuda dicekoki telur dan madu.  Para pendeta pun sibuk mempersiapkan sesaji dan bergulung-gulung rontal berisi doa untuk kemenangan Rajanya.

12 Oktober 2012

Kecanduan Gadget

Asyar sibuk bertekun dengan i-Pad setelah sebelumnya ia mengutak atik tablet saya, apalagi kalau bukan game, apalagi ayahnya baru saja meng-install game terbaru.

Dari suatu web
Dengan usianya yang baru saja menginjak 8 tahun, anak itu sangat fasih mengoperasikan i-Pad yang dikenalnya lebih dari setahun yang lalu.  Sepertinya Asyar memang memiliki kesenangan seperti ayahnya akan gadget.  Jari-jarinya dengan lincah memilah tombol "touch screen" sesuai perintah yang ditampilkan.  Sepertinya anak sekarang yang sering disebut dengan Gen Z memiliki kelebihan dalam pengenalan teknologi.

Apakah saya cemas bahwa anak itu akan membuka konten yang tidak patut karena rumah kami juga dilengkapi wi-fi? Ya, saya sempat was was, apalagi saat saya menunjukkan gambar-gambar tokoh kartun dari internet menggunakan google, gambar kartun yang tak layak bagi anak kecil juga ikut "nongol".

10 Oktober 2012

Rasanya jadi Pegawai Outsource

Saya belum pernah merasakan jadi tenaga outsource, dan untungnya waktu mulai bekerja, sistem outsourcinng masih belum terlalu dikenal.

Bank tempat saya bekerja pertama kali...berarti lebih dari 10 tahun yang lalu, waktu itu masih memakai sistem kontrak yang dihandle Bank itu sendiri.

Outsourcing baru marak beberapa tahun setelahnya dan semula...semula nih, seperti umumnya di Indonesia, tujuan awalnya baek banget,....untuk menambah lapangan kerja.

01 Oktober 2012

Toleransi

"Kalo ngomong toleransi harusnya yang memakai cadar juga dapat diterima sama baiknya dengan yang memakai pakaian biasa dong...." begitu saya pernah baca.


Kata-kata itu menyadarkan saya, selama ini saya selalu merasa aneh jika melihat perempuan bercadar, dan berpakaian serba hitam.  Ya, mestinya saya bisa menghapus rasa diskriminasi itu.  Jika saya masih seperti itu, namanya toleransi pilih bulu.

Jika saya santai saja melihat orang-orang berpakaian mini, kenapa saya tidak merasa sama jika melihat orang bercadar atau memakai celana gantung bagi prianya.

Selama ini kan saya suka atau tidak harus mengakui masih pilih-pilih.  Lebih menghargai orang yang berpakaian rapi dan wangi, dibanding yang kumal.  Lebih menghargai pegawai perusahaan dibanding supir angkot.  Susah ya, jika kita masih dibayangi oleh standar ganda yang dibawa oleh kulit luar.

Menginjak Tanah Siger



Lampung sebenarnya menjadi semacam ketidaksengajaan, gara-gara suami yang ditugaskan ke Lampung menawarkan untuk ikut, jika setuju tiket pesawat yang akan disediakan kantornya akan dicancel dan berangkat sekeluarga melalui laut.  Menarik, karena air  belum pernah naik kapal laut.  Sekaligus memberi Asyar pengalaman baru.

Sempat terpikir mau ke teluk Kiluan, namun ternyata dengan akses jalan yang buruk, bisa 4 jam sekali pergi..berarti gak akan sempat,...Coret!!!!

OK!!!!, walaupun Asyar hari Seninnya ulangan, tapi selalu ada cara, tetap jalan-jalan juga tetap belajar.

Kamis malam berangkat dengan mobil menuju Merak, jalanan Jakarta macet sinting... seperti biasa supir cadangan siap sedia jika diperintahkan.  Pintu tol Cilegon telah dilalui,,,menuju pintu tol Merak, merinding sedikit karena jalan tol berkelok, gelap dan sepi,,,,saya lirik 2 penumpang sebelah...pada tidur...

Lepas pintu tol Merak, saya kebingungan arah pelabuhan kemana ya...? nah, ada warung, segera saya parkir, keluar mobil dan bertanya.  Ternyata masih 3 kilo lagi.