12 Mei 2013

Langit Kresna Hariadi dan Fiksi Sejarah

"Menjodohkan Kusumawardhani dengan menyembunyikan dariku benar-benar lancang dan tak menghormati aku sebagai ayah kandungnya".  

"Dipikirnya aku sudah mati dan telah menjadi bangkai yang oleh karenanya boleh diabaikan. Lebih-lebih perjodohan ini dengan sepupunya sendiri, dengan harapan Wikramawardhana yang akan ditunjuk mewarisi kursiku".

"Mereka semua berpikir Prabu Hayam Wuruk sudah tidak ada sehingga urusan perkawinan anaknya harus diambil alih?"


Potongan dialog dalam sidang Pahom Narendra  tersebut hanya sebagian kecil dari ratusan adegan yang dilukiskan dengan penuh penghayatan dalam Perang Paregrek 1 & 2 dan akhirnya disatukan dalam Menak Jinggo, Sekar Kedaton oleh si pengarang, Langit Kresna Hariadi (LKH).

11 Mei 2013

Mencecap tradisi di Gondangdia Lama

Sejak kantor berpindah ke kebon sirih, ada beberapa efek yang terjadi.
Efek satu tentu saja kantor menjadi lebih jauh mengingat kantor lama berada di seputaran Gatot Soebroto  dan dekat Mampang lagi.

Namun efek kantor lebih jauh itu menjadi menyenangkan karena wilayah kantor tak jauh dari stasiun kereta api, sehingga malah memudahkan dan mempercepat durasi perjalanan.
 


10 Mei 2013

Agama sebagai Komoditas

Apa akibat dari tertukarnya hal yang seharusnya berada di ranah privat menjadi ranah publik?  Banyak, dan salah satunya adalah kerancuan tingkah laku.

Infotainment dapat dijadikan barometer seberapa jauh orang senang mengeksplorasi kehidupan pribadi yang dipoles sedemikian rupa sehingga menjadi konsumsi publik.  Baik yang dieksplorasi maupun yang menonton sama-sama merasa mendapat manfaat dan justru mendorong untuk kian intens mengaduk dan mengolah sedemikian rupa ranah privat tersebut. Ada barter ekonomi yang dilakukan.



06 Mei 2013

Bersenang senang di Museum

Jika termasuk orang yang suka ke berkeliaran di museum pasti akan suka ke tempat ini.  Museum Nasional.

Gedung besar anggun bergaya Indies dengan patung gajah perunggu di depannya memang sangat menarik perhatian.  Patung gajah itu menurut website mereka merupakan hadiah dari King Rama, Raja Thailand.

Yang sering menumpang bus Trans Jakarta koridor 1, Blok M-Kota, pasti cukup familiar dengan