27 Desember 2008

SAMBAL

Selasa pagi, saya melihat sambal ABC ukuran 140 ml yang baru dibeli beberapa hari yang lalu tinggal sedikit; ini bukan kejutan pertama kali.

Sudah beberapa lama saya menyadari pembantu kecil saya tampaknya maniak saus sambal. Saus sambal yang saya beli selalu habis dalam hitungan hari.
Lama lama jengkel juga,,,saya cuma sempat makan sekali, eh begitu ditinggal berapa hari sudah habis. Makan saus sambal seperti minum air putih.

Akhirnya terpikir oleh saya untuk memberikan dia sambal sendiri, ingat kan saus sambal yang sering digunakan tukang mie ayam keliling.....dimana ya nyarinya?...

Saya menemukannya di sebuah toko kelontong,,,,tampaknya ia menjadi langganan para tukang mie ayam... ambil 1 botol ukuran 610 ml...saya sudah menyiapkan uang 15 ribu rupiah,,,"dua ribu aja" kata pemilik toko dengan santai....saya bengong sejenak...sambal ukuran gede lengkap dg botol beling hanya 2000?...salah denger? ragu ragu saya menyodorkan uang lima ribu,,,dikembalikan 3 ribu..berarti gak salah dong.

Kembali saya pelototi sambal ini,,,,bahan apa aja yang dipakai?,,,komposisi memang disebutkan cabai, air, bawang putih, garam....tapi kok saya ragu ya...cabai merah itu harganya 2 ribu rupiah sekantong kecil dengan isi paling banter 10 buah....gimana caranya bisa jadi 1 botol besar sambal,,,,,waduh...sisanya bahan apa nih....? bandingkan dengan sambal ABC seharga Rp 3.700 utk ukuran 140 ml.

Yang paling penting apa pembantu saya itu masih hidup setelah mencicipi sambal ajaib ini?


25 Desember 2008

Catatan 25 Desember

Saat perayaan hari raya keagamaan, saya selalu menikmati keberagaman cara pemeluk agama di Indonesia dalam merayakan hari besar dalam agama mereka.

Heterogenitas suku bangsa memberikan ciri unik dalam sentuhan rasa keberagamaan. Seorang salik (pencari Tuhan) mempunyai jalan ruhani sendiri yang berbeda dari orang lain dalam menemukan Dia yang maha menciptakan.

Semua agama mempunyai cara masing masing untuk mengajarkan ketauhidan. bahkan menurut buku yang pernah saya baca, kata Jawa mempunyai makna tauhid. Maka orang yang tidak bertauhid adalah bukan orang Jawa.

Tauhid adalah mengakui ke-esaan Tuhan sebagai maha Pencipta, maha Penyayang, maha Pengampun dan maha maha yang lainnya. Maha sendiri bisa berarti tidak tertandingi.
Tauhid bukan semata milik umat Islam. Agama Kristen baik Protestan, Bethany, Advent,dan Katolik, Hindu, Budha bahkan aliran seperti kejawen, sunda wiwitan, wetu telu dan lainnya mengajarkan Tauhid.

Semua tarekat dalam Islam baik Syathariah, Nasyaqbandiah, ahlus sunnah, sunni, syiah juga mengajarkan tauhid dengan jalan yang berbeda beda.

Tidak ada satupun jalan yang dapat mengikrarkan sebagai jalan yang terbaik dan terlurus dibanding jalan lainnya.

Dia yang maha Menciptakan sudah mengatur jalan menuju Nya dengan melalui bermacam jalur.
Tidak ada satupun mahluk yang boleh bertindak atas namanya dalam menentukan jalan mana yang paling benar. Semua sudah digariskan, tidak pernah meleset walau hanya sehelaan nafas.

Iblis pun telah Ia ciptakan jalan untuk senantiasa menggoda manusia dan nantinya pun akan kembali pada Nya.

Saya selalu tergila gila dengan heterogenitas dan keberagaman dalam kehidupan beragama. Tuhan telah menunjukkan kebesarannya melalui keberagaman ciptaan Nya.

Betapa Tuhan tersenyum saat menciptakan Nusantara. Alangkah sayangnya jika manusia sebagai mahluk ciptaan merasa diri sebagai Tuhan dan merasa berhak menentukan jalan yang dianut menuju Nya sebagai jalan yang paling lurus dan menista jalan lainnya sebagai sesat.

Catatan (pinggir)

Hasil mengulik ngulik buku dan pencarian di google dan wikipedia menimbulkan beberapa catatan.

Nabi Muhammad Saw lahir tahun 570 masehi, saat itu di Nusantara adalah kerajaan Tarumanegara dibawah Raja
Kertawarman (561-628). Berarti saat Muhammad Saw menyebarkan Islam, pada saat yang sama agama Hindu dan budha berkembang pesat di Nusantara.

Andalusia (saat ini adalah Spanyol) lepas dari kekuasaan kekhalifahan Islam tahun 1492 akibat serangan 2 kerajaan;
Castilla dan Aragon yang dipimpin oleh Ratu Isabela dan Raja Ferdinand dengan ditandai oleh jatuhnya benteng Al Hambra di Granada. Saat Islam tenggelam di bumi Andalusia, Fajar Islam kembali menyingsing di bumi Demak tahun 1478 dengan Raden Patah.
sebagai Sultan pertama.

Pada saat dinasti
Abassiyah berkuasa di Baghdad, puncaknya pada saat Al Ma'mun yang disebut sebagai the most brilliant period of Islam, kerajaan Sriwijaya juga berada di puncak kejayaannya sebagai pusat agama Budha dibawah kekuasaan Balaputra Dewa dari wangsa Sanjaya.

Pada masa kejayaan Islam, Cordoba sebagai salah satu kota di Andalusia didatangi oleh para pelajar Eropa Kristen untuk belajar ilmu pengetahuan. Salah satu diantaranya adalah
Thomas Aquinas, yang kelak akan menulis Summa Teologia yang merupakan doktrin dasar agama Katolik.

Gaung pemikiran
Ibnu Rusyd (Averroes, 1126-1198)) bahkan menjadi dasar gerakan Renaissance di Eropa, sebuah era baru yang mengakhiri The dark age.

Saat Andalusia berseliweran para jenius seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd dan para filsuf, berkembangnya ilmu kedokteran, filsafat, fisika dan matematika; Kerajaan Kediri (1042-1222) mendapat giliran muncul di Nusantara, puncaknya saat Sri Jayabhaya bertahta dan kakawin Bharatayudha digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh (1157).

Sepertinya saat itu sebagian besar rakyat Nusantara masih sibuk berkutat dengan dunia mantra, mistik dan penyembahan berhala arwah nenek moyang, sementara di belahan bumi yang lain fajar kesadaran telah menyingsing.

Agama Hindu di Indonesia pada masa itu lain dengan agama Hindu di India, Agama di Indonesia memuja arwah nenek moyang yang diatasnya diletakkan patung dewa dewa Hindu. Tak heran jika Ken Arok dianggap sebagai titisan Syiwa atau Kertanegara saat wafatnya dicandikan sebagai Syiwa

Seperti laiknya hukum alam berlaku, kejayaan Islam berakhir saat jatuhnya Andalussia dan digantikan oleh Kristen...semua sesuai hukum alam,,,ada saat terbit, ada masa tenggelam. Semua sesuai dengan
Sunnatullah.

24 Desember 2008

Suluk Abdul Jalil - Perjalanan Ruhani

San Ali yang kini bergelar Abdul Jalil tenggelam dalam samudera tahlil.

Pertemuan ruhaninya dengan hadhrat Abu Bakar ash Shiddiq mengungkap adanya 4 anak tangga rahasia menuju hadirat Nya.

Pertama, adalah istighfar yang akan membawa salik ke pengungkapan hijab dirinya karena dari istighfar akan mencapai maghfirah.

Kedua, ketika hijab ghafara telah tersingkap maka muncullah anak tangga shalawat. Pada tahap ini salik menyadari bahwa keberadaan dirinya adalah bagian dari Nur Muhammad. Melalui Nur Muhammad inilah salik dapat berjalan menuju al Haqiqah al Muhammadiyyah (hakikat yang terpuji hakikat Muhammad).

Ketiga, ketika salik sudah mencapai pengenalan al Haqiqah al Muhammadiyah maka ia akan mendaki anak tangga tahlil yaitu anak tangga pentauhidan. Pada tahap ini salik akan paham makna rahasia pada al Haqiqah al Muhammadiyah. Inilah tahap wahdah asy syuhud (kesatuan penyaksian).

Keempat, ketika salik sudah mencapai syuhud maka ia akan mendaki tangga nafhs al haqq (jiwa yang riil).

21 Desember 2008

Hari Di Sawangan





Ada undangan dari pak RT, demo menentang pembangunan UPS tanggal 21 Desember.

Hmmm, makin panas nih,. Pagi pagi saya sudah mandi, pengaruh obat yang memualkan itu sudah hilang,,,syukurlah !...tapi cuaca mendung, gerimis lumayan lebat.

Tapi tepat jam 9 hujan berhenti, rupanya alam mendukung,,jam 10 arak arakan demo dimulai. Peserta demo diminta mengenakan kaus putih..berhubung saya tidak punya kaus putih polos, akhirnya kaus putih bergambar mickey mouse yang saya pilih.

Matahari bersinar cerah saat demo berlangsung,,,saat warga berorasi pikiran saya melayang ke sebuah buku yang saya baca, ke masa 500 tahun silam,,,,dimana seorang guru manusia mengajarkan kepada kawula kerajaan Sunda yang bermental budak, menyadarkan akan harkat martabat manusia yang dianugrahi ruh Illahiah. Membawa tatanan baru dengan konsep masyarakat di Caruban Larang dan bukan lagi kawula.

Mungkin seperti inilah, kami masyarakat Sawangan membela hak hak kami sebagai warga , menginginkan agar sesuatu yang berhubungan dengan keberadaan kami sebagai warga dan pembayar pajak dihormati sebagai mana mestinya.

18 Desember 2008

Perjalanan Ruhani

Di negeri Caruban, pemuda San Ali putra angkat Raden Walangsungsang atau yang kelak dikenal dengan gelar Sri Mangana merupakan murid kesayangan Syaikh Datuk Kahfi dari padepokan Giri Amparan Jati.

San Ali gemar berkelana, bergaul dengan para pendeta, brahmin bertemu dengan penjudi, lintah darat dan penduduk desa lainnya. Semua itu menimbulkan gumpalan pertanyaan di benaknya.

Ketika ia bertanya kepada Guru Agungnya, semakin berjejallah tanda tanya dalam dirinya. Penjelasan yang diterimanya selalu bermuara ke alam akhirat yaitu neraka dan surga.

Misalnya tentang perbedaan antara kehidupan orang2 durhaka seperti penjudi, pemabuk, perampok dan pemuja berhala yang akan menempati neraka dan orang2 saleh yang akan jadi penghuni surga.

Kenapa Syaikh Datuk Kahfi melarang untuk membayangkan dan membandingkan Gusti Allah, bagaimana orang bisa mengenal Gusti Allah jika tidak boleh membayangkan?

Semakin ia merenung, semakin ia menyadari bahwa pada hakikatnya segala apa yang tergelar di alam semesta adalah perwujudan dari "aku". Dan masing masing"aku" itu pastilah memiliki pusat "Aku" semesta.

Kesadaran tentang hakikat "aku" pribadi dan "Aku" semesta membuatnya mempertanyakan segala ibadah yang dilakukannya. Gusti Allah yang bagaimana yang disembahnya selama ini? Apakah ketundukan "aku"-nya dalam sembahyang benar2 perwujudan ketundukan "aku" terhadap "Aku" ?

Syaikh Datuk Kahfi telah sadar bahwa San Ali kelak akan menjadi Guru Agung pembawa tatanan baru melebihi dirinya. Giri Amparan Jati terlalu sempit bagi San Ali yang membutuhkan cakrawala luas untuk menemukan asal nya.

Perjalanan ruhani San Ali membuatnya bertemu Rsi Samsitawratah dalam mengupas intisari Catur Viphala dengan urutan2 : Nihsprha, Nirbana, Niskala, Nirasraya.

Nihsprha adalah keadaan dimana tidak ada lagi sesuatu yang ingin dicapai manusia.
Nirbana berarti seseorang tidak lagi memiliki badan dan karenanya tidak ada lagi tujuan.
Niskala adalah bersatu dengan Dia Yang Hampa, Yang Tak Terbayangkan, Tak Terpikirkan.
Setelah Niskala adalah Nirasraya yaitu dimana jiwa meninggalkan Niskala dan melebur ke Parama Laukika yaitu dimensi tertinggi yang bebas dari segala bentuk keadaan, tak berciri dan mengatasi "Aku"

Didera oleh rasa haus akan pengetahuan tentang "Aku", langkahnya membawa bertemu dengan Ario Damar atau Ario Abdillah putra Dyah Kertawijaya atau Prabu Brawijaya V, penganut ajaran Bhairawa Tantra yang akhirnya memeluk Islam.

"O Anak" sahut Ario Damar "engkau tidak bisa menilai sesuatu ajaran sebagai sesuatu yang najis atau suci. Sebab semua itu berasal dari Nya. Semua milik Nya. Perbedaan yang engkau lihat sebenarnya hanya pada tingkat penampakan indriawai belaka; hakikatnya adalah sama, yakni menuju hanya kepada Nya. Yang gelap maupun terang semua menuju kepada Nya".

"Jika engkau sekarang ini berada dalam golongan orang beriman maka engkau berada dalam golongan yang tercerahkan oleh cahaya salah satu nama indah Nya : al Hadi (Yang Memberi Petunjuk)."

"Sementara jika engkau berada diluar orang beriman yang engkau nilai najis karena berlumur darah, maka engkau berada dalam golongan yang terbimbing oleh salah satu nama indah Nya yaitu al Mudhill (Yang Menyesatkan.)"

15 Desember 2008

BUKIT SAMPAH

UU Pengelolaan sampah yang disahkah DPR pada tanggal 9 April 2008 mewajibkan Pemda menangani sampah di daerahnya.

Sementara di Depok, walikota yang baligonya ada di mana mana itu menargetkan program SIPESAT (Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu) telah tersebar merata di kota Depok mulai 2009.


Secara singkat rangkaian pengelolaan sampah dengan SIPESAT ini dimulai dengan pengumpulan sampah dari rumah-rumah untuk diangkut ke UPS. Di UPS sampah dipilah di conveyor table (mesin pemilah?) dimana sampah plastik dan sampah non organik lain dijadikan satu dan dijual kembali untuk didaur ulang. Sedangkan sampah organik yang tersisa dibawa ke mesin pencacah dan dilanjutkan dengan pengomposan. Pengomposan dilakukan secara konvensional yang memakan waktu 2-3 minggu.

Depok meraih predikat sebagai Kota Terkotor saat penilaian Adipura tahun 2005 bersama sama dengan Tangerang dan Bogor. Predikat itulah salah satunya yang membuat Pemkot mati matian menggolkan pembuatan unit pengelolaan sampah terpadu (UPS) di beberapa lokasi kota Depok

Salah satu daerah yang menjadi tempat UPS adalah Bukit Rivaria Sawangan Depok. Sampah sampah ini akan diolah dulu sebelum dibawa ke tempat pembuangan akhir di Cipayung.

Tentu saja hal ini ditentang oleh warga perumahan tersebut mengingat letak UPS yang berada dalam komplek pemukiman ditambah lagi warga tidak diajak dalam penentuan titik pembuatan UPS, mengingat sampah yang ditampung tidak hanya sampah dari pemukiman komplek ini saja.

Semula pembuangan sampah warga komplek berada di dekat pintu gerbang di sebidang tanah kosong untuk memudahkan truk pengangkut sampah dalam pengangkutan dan demi kebersihan komplek itu sendiri.

Penolakan Sipesat juga datang dari warga Beji, Cipayung, Cinangka, Ratu Jaya dan Cimanggis.

TPAS Cipayung sendiri telah beroperasi sejak tahun 1985 dan menurut Walikota Depok diharapkan dengan adanya program Sipesat ini TPAS Cipayung dapat ditutup.

Meurut OKEZONE, pihak pengembang juga tidak berdaya menghadapi Pemkot karena memang dalam site plan mereka ada tempat yang harus disediakan untuk TPS yang tidak disangka berkembang menjadi UPS sehingga pada akhirnya merugikan pihak pengembang mengingat banyak rumah yang kemungkinan tidak laku.

Hari minggu kemarin ketua RT 02 datang ke rumah meminta tanda tangan untuk petisi menolak pembangunan UPS, langsung saya bubuhkan tanda tangan.

Bukan tidak mendukung program untuk kemaslahatan bersama, tapi seperti yang sudah-sudah program pengelolaan sampah tidak ada yang berhasil karena kurangnya perhatian dari pemkot setelah ini berjalan.

Contoh kasus adalah TPAS Cipayung sendiri, Semula menurut warga sekitar sampah sampah tersebut diolah secara bagus sehingga tidak menimbulkan pencemaran udara, namun seiring waktu akhirnya sampah dibiarkan saja menumpuk sehingga menimbulkan bau busuk.


Saat ini di dalam komplek telah bergelantungan spanduk dan poster menentang berdirinya UPS, persis dengan keadaan di sepanjang Jalan Margonda dan Cinere dimana poster Caleg dengan berbagai pose yang justru bikin sakit mata ditambah dengan baligo raksasa walikota dengan senyum menyeringai-nya yang khas...Cumi (cucah mingkem)...kata teman saya.

Sayang sekali jika lingkungan yang sudah sedemikian asri tercemar oleh kebodohan Pemerintah Kota Depok.

11 Desember 2008

Ibu Bangsa yang terlupakan

Seorang perempuan cantik bertubuh mungil dengan sanggul dihiasi bunga merah. Berkilauan dibawah cahaya senja.

Itulah yang tampak oleh Kusno, Soekarno muda saat pertama kali melihat sosok Inggit Garnasih ibu kostnya di rumah Haji Sanusi di Bandung.

Saat itu Soekarno masih terikat perkawinan dengan Oetari, anak dari HOS Cokroaminoto, Inggit pun adalah istri Sanusi.

Tapi siapa yang kuasa mencegah asmara, Soekarno yang tidak merasa cocok dengan Oetari serta perkawinan Inggit dan Sanusi yang memburuk semakin menggelorakan niat dua insan ini untuk bersatu.

Oetari dikembalikan ke rumah orang tuanya, kini Soekarno adalah duda belia yang mempesona. Hubungan dengan Inggit pun semakin menggelora walaupun umur keduanya bertaut jauh. Inggit berumur 35 tahun sedangkan Soekarno baru 20 tahun.

Tak kuat memendam cinta akhirnya Soekarno melamar Inggit kepada suaminya, Kang Uci. Sanusi yang merasa perkawinannya tidak dapat dipertahankan lagi, rela menceraikan Inggit dan kemudian menjadi saksi pada pernikahan Soekarno dan mantan istrinya.

Kepada Sanusi pulalah Inggit dikembalikan, tatkala Soekarno kesengsem pada Fatmawati.

Di kemudian hari Inggit membuktikan bahwa ialah rekan seperjuangan Soekarno yang paling tangguh dan setia. Ia rela mengikuti Kusno-nya ke pembuangan, merelakan harta bendanya habis untuk perjuangan. Ia pula yang membiayai kuliah kesayangannya itu sampai lulus.

Inggit telah berperan menjadi kekasih sekaligus Ibu bagi Soekarno.

Tapi Inggit juga yang akhirnya menjadi kartu mati bagi Soekarno, saat usianya makin menua sedangkan Soekarno adalah seorang pria yang sedang berada di usia puncak penuh dengan kharisma yang memukau lawan jenis.

Hukum alam pun tak dapat ditolak, Singa podium itu terpikat pada mawar yang masih ranum, Fatmawati.

Saat itulah Inggit merasa tugasnya hampir usai, Ia cukup mengantarkan Soekarno sampai ke gerbang. Selanjutnya menjadi tugas Fatmawati untuk mendampingi Soekarno di tempat terhormat…sebagai First Lady.

Jadilah Fatmawati Ibu Negara yang kita kenal, sementara Inggit terlupakan dan menjadi kenangan yang kian mengabur.

Ia kembali berjualan bedak dan lulur dingin Kasai untuk menyambung hidupnya di Astana Anyar Bandung.

Sesaat sebelum berpisah jalan dengan Soekarno, ia sempat memanjatkan doa “Selamat Jalan, semoga selamat sampai ke tujuan”.

Doa yang tulus itu menjadi kenyataan, Indonesia merdeka dan Kusno-nya menjadi Presiden pertama Republik Indonesia.

10 Desember 2008

3 DOA




Nggak rugi nonton film ini….kebetulan seorang teman memberikan undangan premierenya,,,film ini sendiri baru akan release di bioskop tanggal 18 Desember.

3 Doa 3 Cinta berkutat pada 3 orang santri di pondok pesantren daerah Bantul.

Huda (Nicholas Saputra) ingin bertemu dengan ibu kandungnya, Rian santri bandel yang ingin membuka usaha video kawinan setelah lulus nanti dan Syahid, sesuai namanya bercita-cita ingin mati syahid dan masuk surga.

Digambarkan kehidupan pesantren yang dipimpin oleh seorang Kyai yang selalu menekankan untuk selalu menghormati keyakinan yang berbeda. Santri-santri tersebut juga mengikuti pengajian yang dipimpin oleh Kyai beraliran keras yang sekilas mirip Amrozi.

Dari 3 sahabat itu hanya Syahid yang tertarik dengan ajaran radikal tersebut. Rasa benci terhadap barat semakin mengental ketika ia harus merelakan sawah ayahnya dijual dengan harga murah kepada seorang bule demi untuk pengobatan ayahnya.

Huda berkenalan dengan Dona Satelit (Dian Sastro) seorang penyanyi dangdut keliling yang bermimpi menjadi artis, yang akhirnya menolong untuk mencari alamat ibu kandungnya di Jakarta.

Lalu Rian yang tertarik untuk mengikuti bioskop keliling dan ingin meninggalkan pesantren.

Film ini juga memotret kehidupan ulama yang menjalankan poligami, santri senior yang ternyata mengidap homoseksual dan pergaulan dalam pesantren.

Film ini menarik dengan mengusung tema yang tidak biasa ditambah dengan dialog yang pas dan gambar yang wajar.

Sutradara ternyata tidak terjebak untuk menjodohkan Nicholas Saputra dengan Dian Sastro sehingga endingnya terasa masuk akal

JALAN JALAN




09 Desember 2008

Seminar

Hari Rabu, tgl 3 Desember kemarin saya diundang utk ikut seminar AGB Nielsen.

Naik busway..lancar sekali, jam 9 kurang sudah sampai di Four Season…daftar, ..celingak celinguk cari teman, karena pasti anak-anak SCTV banyak yang datang.

Bertemu akhirnya dengan gerombolan Sales…ngobrol ..akhirnya mojok dengan orang orang dari Media Indonesia yang baru kenal di tempat,,,,Peningkatan minat untuk beriklan secara online menjadi topic yang menarik.

Seminarnya sendiri dimulai jam 10:00 WIB.

Disitu dipaparkan hasil research tentang pertumbuhan barang konsumsi berdasarkan sample 10 kota yang dipilih oleh Nielsen

Misalnya pertumbuhan minimarket di tahun 2008 meningkat 31% semetara pasar tradisional sekitar 21%.
Pengunaan pampers juga meningkat di tahun 2008….hmmm..kalo itu saya tidak heran…meningat banyak anak teman saya yang tetap memakai pamper walaupun usia anaknya sudah 2 tahun….
Sementara Rokok malah menunjukkan peningkatan paling kecil.

Semenjak krisis, penurunan komsumsi terbesar terlihat pada daging dan ikan.

Pada produk tertentu ternyata seorang Ibu lebih memilih mengurangi kuantitas dibantding mengganti merk. Ini terjadi pada produk mie, teh dan kopi.

Untuk telekomunikasi, dipaparkan bahwa 50% lebih penduduk masih mendengarkan radio. Paling tinggi adalah Palembang.

Bens Radio adalah radio No.1 di Jakarta, sementara Gen FM yang menyasar segment anak muda berada di urutan 4.

Untuk Koran, tingkat readership menurun di 10 kota itu.

Bobo memegang peringkat pertama untuk majalah mingguan…he…he…No 2 diduduki oleh Tempo.

Di puncak Top 10 majalah dwi mingguan, Majalah Misteri adalah yang teratas…..memang penduduk Indonesia senang dengan klenik J….

HIdayah berada di posisi puncak untuk majalah bulanan.

Rajanya tabloid gossip ..Cek dan Ricek ternyata hanya berada di urutan 9. Posisi pertama diduduki oleh Pulsa.

Penggunaan internet meningkat dari 2% di tahun 2005 menjadi 11% di tahun 2008.

Untuk belanja iklan terbanyak dipegang oleh telekomunikasi yaitu Excelcom. Iklan-iklan yang disponsori oleh Government dan Partai politik juga meningkat.

Diperoleh fakta bahwa kepemilikan TV meningkat sedangkan waktu menonton semangkin singkat dengan pilihan yang banyak.

Ada banyak program yang dari segi rating tidaklah menonjol tapi memiliki loyalty viewer yang tinggi seperti Joged Asyik (TPI) yang tingkat loyalty viewernya mencapai 95%.

Saat ini Indonesia tidak memiliki regulasi untuk pengaturan spot iklan, sedangkan di Negara Asia Tenggara lainnya paling tidak dari 1 jam program, sekitar 10 menit disediakan untuk iklan.

Mungkin patut dipertimbangkan bahwa untuk meraih consumer, para pemilik TV dan biro iklan tidak hanya mempertimbangkan rating yang tinggi yang relatif sering berubah tiap minggu alias tidak stabil tapi juga mutu dan tingkat loyalitas penonton.

Saat ini TV masih menjadi medium dengan jangkauan paling luas
.

03 Desember 2008

All about kambing



4 hari lagi Idul Adha.....

Seperti biasa negara ini mendadak menjadi Republik kambing,,,dimana mana kambing.

Tanah lapang jadi tempat tinggal sementara para kambing, trotoar juga beralih fungsi jadi show room kambing...pokoknya pejalan kaki yang notabene manusia memang nomor sekian,,,masih kalah dengan derajat kambing. Siapa yang berhak mengatur ketertiban dan kenyamanan pejalan kaki? wah mengatur manusia aja susah,,,disuruh lagi ngatur kambing.

Manusia Indonesia memang penyayang binatang dan suka sekali memuliakan hewan, saya teringat pengalaman saya waktu masih SMA dan pengguna setia kereta Jabotabek.

Sewaktu hendak naik kereta di stasiun Bogor pulang dari sekolah, tiba tiba ada seorang bapak memasuki peron dengan menyeret 3 ekor anjing untuk dinaikkan dalam kereta...apa gak edan namanya!....

Beruntung bapak itu cuma berhasil melewati penjaga peron,,,kok ya dibolehkan masuk,,ketika mendadak pejabat stasiun melalui pengeras suara melarang orang itu naik kereta.

Tapi larangan itu tidak berlaku untuk kambing, ayam dan unggas lainnya,,,,belum pernah ada yang coba memasukkan sapi di kereta jabotabek,,,he..he..siapa tau boleh masuk.

Nampaknya tahun ini peragaan kambing tidaklah sedemonstratif tahun lalu mungkin terkena imbas dari krisis.

Jadi teringat teori pemasaran yaitu Product, Place, Price dan Promotion.....yang diterapkan di jagat perkambingan mungkin baru unsur place saja itupun seragam mengingat ini hanya event setahun sekali dengan penjual yang kebanyakan dadakan.

Ketika saya turun di Parung Bingung dan bergegas menuju ATM di parkiran Indomaret,,,ternyata parkiran dipakai untuk jualan kambing Qurban,,,kali ini si penjual menerapkan teori promotion dengan memasang papan putih memanjang bertuliskan

"Hidayat,,,menyediakan sapi super dan kambing super".

Untunglah sapinya tidak ikut dipanjang di parkiran,,,bayangkan sempitnya,,,

01 Desember 2008

DRUPADI

JIFFEST akan dibuka tanggal 5 Desember ini….dari kemarin aku sudah titip ke Alex untuk dibelikan tiket DRUPADI, film karya Riri Riza.

Malangnya ternyata tiket nonton untuk tanggal 9 Desember itu sudah habis,…Sial..!…mengingat film itu sedang mengikuti festival dimana mana maka bisa dipastikan akan lama sekali muncul di bioskop.

Ingat Drupadi pasti ingat tentang Dewi Drupadi istri dari Yudistira atau Puntadewa, sulung dalam Pandawa kalau kita baca dalam Mahabharata versi Indonesia (baca : Islam)

Sedangkan versi India (Mpu Vyasa), Drupadi dikisahkan beristrikan 5 orang dari Pandawa…

Sudah tentu Mahabharata versi India ini bertentangan dengan ajaran Islam, dimana istri hanya boleh mempunyai 1 suami, jadilah Mahabharata diubah sedemikian rupa sehingga menjadi monogami.

Sudah banyak tulisan tentang Drupadi ini,,,,salah satunya dari “Catatan Pinggir-nya” Goenawan Mohamad. Disitu diangkat Drupadi dengan semangat feminisme, menuntut keadilan atas perlakukan Dursasana yang coba menelanjangi kehormatannya,

Sementara suami dan para ksatria Pandawa lainnya tidak mampu berbuat apa-apa karena menyandang status budak akibat kalah dalam berjudi.

Ia menuntut suaminya yang tidak mampu berbuat apapun untuk membela kehormatannya. Yang kalah berjudi dan harus menjadi budak adalah suaminya bukan dirinya……Dirinya masih tetap Dewi Drupadi putri Prabu Drupada Raja Pancala. dan ia menolak dijadikan komoditas, taruhan dalam perjudian.

Dibalut dendam, akhirnya iapun bersumpah meminta keadilan, tidak main main, ia menuntut darah Dursasana sebagai air untuk mengeramasi rambut. Sumpahnya disambut oleh Bima yang bertekad untuk meminum darah Dursasana sebagai bayaran atas perlakuan kejinya. Sumpah yang kelak akan terpenuhi saat perang di padang Kurusetra dimana Bima mempersembahkan darah Dursasana untuk Drupadi.

Ironis, justru Yudistira yang seharusnya membela Drupadi sama sekali tidak berbuat apapun, justru Bima lah yang mengambil alih tanggung jawabnya.

Sejak awal Arjuna lah yang memenangkan sayembara atas dirinya,,,,Bima yang membalaskan dendamnya,,,akhirnya Arjuna pula lah yang menuntut balas pada Aswatama atas kematian Pancawala, anaknya. Sama sekali tidak terlihat peran Yudistira sebagai sang suami.

Tapi Drupadi tetaplah Drupadi,,,selalu setia mengikuti para Pandawa,,,saat dibuang maupun sampai berakhir di Gunung Mahameru.


Andai Drupadi bisa memilih,,,akankah ia tetap memilih Yudistira sebagai suaminya? karena sejak awal ia sudah menaruh hati terhadap lelananging jagad Arjuna.