13 Februari 2017

Memandang Pelabuhan Makassar di Masa Lalu

Bagaimanakah situasi Makassar pada masa lalu? Bagaimana posisi Makassar saat para penguasa menerapkan beragam kebijakan untuk mempertahankan kepentingan mereka.
Edward L. Poelinggomang, sejarawan dari Universitas Hasanudin mengumpulkan kepingan demi kepingan dari beragam arsip untuk menyampaikan kabar mengenai pelabuhan penting ini di masa lalu.  Dikatakan penting karena melalui Makassar baik VOC maupun pemerintah Hindia Belanda mengontrol perdagangan rempah di Indonesia timur, terutama Maluku.
Makassar di pulau Sulawesi sudah dikenal lama sebagai pelabuhan ramai dan pusat perdagangan.  Letak geografis Sulawesi yang dikelilingi laut Maluku, laut Banda, laut Flores dan selat Makassar.


Beberapa peneliti mengidentifikasi kerajaan Makassar sebagai kerajaan Gowa.  Pelabuhan Makassar dianggap sebagai bandar perdagangan Gowa yang merupakan gabungan dari dua pelabuhan dari dua kerajaan yaitu Pelabuhan Tallo dari kerajaan Tallo dan pelabuhan Sombaopu dari kerajaan Gowa.
Dua kerajaan ini pada tahun 1528 bergabung menjadi satu pemerintahan dimana Raja Gowa memegang tahta kerajaan sedangkan raja Tallo menjadi mangkubumi.
Penjelajah Tome Pires pada paruh awal abad 16 melukiskan sebagai kepulauan Makassar yang penduduknya beragama pagan dan juga prajurit hebat.  Negeri Makassar digambarkan sebagai negeri kaya dan merupakan pasar yang menjual budak hasil tangkapan.
Dataran di Makassar sangat subur, banyak persawahan dengan pohon kelapa berderet rapi.  Demikian kesan seorang Belanda yang mengunjungi Makassar pada permulaan abad 17.
Pelabuhan Makassar terlindung dari gelombang laut dan badai muson barat karena dihalangi oleh sejumlah pulau kecil yang dikenal sebagai  gugusan kepulauan Spermonde.