09 Desember 2008

Seminar

Hari Rabu, tgl 3 Desember kemarin saya diundang utk ikut seminar AGB Nielsen.

Naik busway..lancar sekali, jam 9 kurang sudah sampai di Four Season…daftar, ..celingak celinguk cari teman, karena pasti anak-anak SCTV banyak yang datang.

Bertemu akhirnya dengan gerombolan Sales…ngobrol ..akhirnya mojok dengan orang orang dari Media Indonesia yang baru kenal di tempat,,,,Peningkatan minat untuk beriklan secara online menjadi topic yang menarik.

Seminarnya sendiri dimulai jam 10:00 WIB.

Disitu dipaparkan hasil research tentang pertumbuhan barang konsumsi berdasarkan sample 10 kota yang dipilih oleh Nielsen

Misalnya pertumbuhan minimarket di tahun 2008 meningkat 31% semetara pasar tradisional sekitar 21%.
Pengunaan pampers juga meningkat di tahun 2008….hmmm..kalo itu saya tidak heran…meningat banyak anak teman saya yang tetap memakai pamper walaupun usia anaknya sudah 2 tahun….
Sementara Rokok malah menunjukkan peningkatan paling kecil.

Semenjak krisis, penurunan komsumsi terbesar terlihat pada daging dan ikan.

Pada produk tertentu ternyata seorang Ibu lebih memilih mengurangi kuantitas dibantding mengganti merk. Ini terjadi pada produk mie, teh dan kopi.

Untuk telekomunikasi, dipaparkan bahwa 50% lebih penduduk masih mendengarkan radio. Paling tinggi adalah Palembang.

Bens Radio adalah radio No.1 di Jakarta, sementara Gen FM yang menyasar segment anak muda berada di urutan 4.

Untuk Koran, tingkat readership menurun di 10 kota itu.

Bobo memegang peringkat pertama untuk majalah mingguan…he…he…No 2 diduduki oleh Tempo.

Di puncak Top 10 majalah dwi mingguan, Majalah Misteri adalah yang teratas…..memang penduduk Indonesia senang dengan klenik J….

HIdayah berada di posisi puncak untuk majalah bulanan.

Rajanya tabloid gossip ..Cek dan Ricek ternyata hanya berada di urutan 9. Posisi pertama diduduki oleh Pulsa.

Penggunaan internet meningkat dari 2% di tahun 2005 menjadi 11% di tahun 2008.

Untuk belanja iklan terbanyak dipegang oleh telekomunikasi yaitu Excelcom. Iklan-iklan yang disponsori oleh Government dan Partai politik juga meningkat.

Diperoleh fakta bahwa kepemilikan TV meningkat sedangkan waktu menonton semangkin singkat dengan pilihan yang banyak.

Ada banyak program yang dari segi rating tidaklah menonjol tapi memiliki loyalty viewer yang tinggi seperti Joged Asyik (TPI) yang tingkat loyalty viewernya mencapai 95%.

Saat ini Indonesia tidak memiliki regulasi untuk pengaturan spot iklan, sedangkan di Negara Asia Tenggara lainnya paling tidak dari 1 jam program, sekitar 10 menit disediakan untuk iklan.

Mungkin patut dipertimbangkan bahwa untuk meraih consumer, para pemilik TV dan biro iklan tidak hanya mempertimbangkan rating yang tinggi yang relatif sering berubah tiap minggu alias tidak stabil tapi juga mutu dan tingkat loyalitas penonton.

Saat ini TV masih menjadi medium dengan jangkauan paling luas
.

Tidak ada komentar: