17 Oktober 2012

Heppi namanya..                                 ========

Lengkapnya Teuku Heppi Suaidi, lahir di Tapaktuan, 36 tahun yang silam

Pemegang gelar S1 bidang konservasi sumber daya hutan dari Banda Aceh dan mahasiswa magister manajemen sumber daya manusia ini pernah menjadi Wakil Direktur di Laznas BMT ICMI.

gambar dari suatu Chionipril
Pengalamannya cukup banyak di wilayah NGO dari tahun 1999 begitu juga dengan pelatihan-pelatihan bidang crisis centre mengingat ia juga anggota Aceh People's Forum.

Saat ini Heppi sudah berkeluarga dengan 1 anak.  Bersama anak dan istrinya ia mengontrak rumah mungil di pinggiran Jakarta.


Dengan pengalaman sedemikian panjang dan jabatan tinggi di suatu Lembaga dalam wadah ICMI, Heppi bisa hidup cukup mapan.

Sayang, kebahagiaan keluarga kecil tersebut mendadak terganggu, kala project yang dikelola Heppi dibubarkan tanpa alasan jelas.  Heppi kehilangan pekerjaan.  

Dampaknya sangatlah fatal, roda ekonomi mendadak ogah berputar, sementara kebutuhan kian mendesak.  Telah 2 bulan uang sekolah anaknya belum dibayar; padahal sang anak bersekolah di sekolah yang cukup bergengsi dengan SPP yang cukup mahal.

Istri Heppi tak kurang paniknya. Tentu saja, istri mana yang panik jika tulang punggung keluarga mendadak kehilangan sumber nafkahnya. Semua kenalan dihubungi untuk mencari lowongan bagi suaminya.

() ()  ()  ()  ()  ()  ()

Suatu hari, seorang kenalannya menawarkan pekerjaan.  Sebagai supir pribadi.

Heppi tidak punya pilihan lain selain menerima pekerjaan ini demi asap dapur, dengan SIM yang telah lewat masa berlakunya

Majikan Heppi pun semula terkejut melihat CV Heppi, pendidikan dan pengalaman Heppi yang cukup tinggi bahkan hampir melampauinya.  Apa boleh buat, kadangkala nasib tidak mengenal pendidikan

Hari pertama, diantar oleh sang istri ia menemui sang majikan untuk melakukan tugas pertama, membersihkan mobil sebelum dipakai ke kantor.

Jadilah kini ia menjalani hari-harinya sebagai supir.  Entah bagaimana perasaan Heppi dari jabatan Wakil Direktur menjadi seorang supir pribadi dari suatu keluarga kecil.  Tugasnya sekarang bukan lagi mengadakan pelatihan, seminar  atau berhubungan dengan koleganya di dalam maupun luar negeri namun  mengantarkan sang majikan ke kantor dan anggota keluarga lainnya jika bepergian.

Tapi ia tidak putus harapan; kali ini roda berputar ke bawah, semoga segera kembali ke atas sehingga ia dapat memberikan nafkah lebih baik lagi untuk anak dan istrinya.


Tidak ada komentar: