05 November 2012

Masih mau ke Anyer-Carita?


Kalau terbiasa dengan pantai-pantai bening di Lampung dan bagian timur negeri ini, maka melihat Anyer dan Carita adalah suatu siksaan.

Anyer Carita dulu menjadi tempat pelesir para pejabat Belanda dan sampai kini pun masih menjadi tempat plesir orang Jakarta, namun kondisinya makin parah dari hari ke hari.

Airnya tidak lagi bening, banyaknya para pedagang kakilima, sampah plastik yang bertebaran di tepi pantai.

Tapi untuk company outing, Anyer Carita masih menjadi pilihan.

Seperti hari ini, saya dengan malas menuju Carita untuk bergabung dengan teman satu kantor dalam rangka outing.

Karena jalan raya cilegon rusak parah, maka diputuskan keluar serang timur menuju pandeglang.


GPS menunjukkan jalan raya ciomas sbg jalur tercepat.


Ternyata jalur itu tidak begitu bagus, beberapa ruas sedang dibeton..sisanya bolong-bolong. Total lebar badan jalan ngepas untuk 2 kendaraan.

Yah secangih-canggihnya GPS tetap tidak bisa memberikan informasi tentang jalan rusak :)

Lajur sepanjang 22 km hampir 1/3 nya rusak walau masih dpt dilalui.

sampah aja gitu
Dari jalan tersebut bila lurus ke arah Labuan-Mandalawangi, ke kanan arah Anyer.

Karena akan ke Labuan maka memilih arah lurus..yang artinya melewati pasar dan jalan sedang di beton :( sehingga hanya bisa 1 lajur lengkap dengan kondisi rusak.

Makin lama makin seperti hutan, kanan kiri penuh pohon di 5 km terakhir lengkap dengan cuaca mendung.

2 km di antaranya bertemu jalan hotmix setelah itu kembali jelek.

Akhir jalan Ciomas muncullah jalan Mandalawangi yang lebih besar dengan perbukitan di kiri jalan. Susur perbukitan artinya

Jalanan berkelok dan telah diaspal halus menuju jalan raya Carita.

Menyusuri Jiput, memasuki desa Caringin.  Ujung jalan desa Caringin ternyata sudah memotong jalan raya Anyer-Carita.

Tidak ada yang menarik dari Anyer sebenarnya.  Maka saya hanya fokus pada aktivitas penyewaan alat renang dan pemancing ikan.

Melihat orang memanggul papan renang yang berwarna warni.  Para ibu dan nenek berjualan dari ikan gabus, celana dan baju pantai serta otak-otak, belum lagi tawaran sewa tikar dan pijit berdatangan silih berganti.

Melihat penyewa villa baru datang, para pedagang segera berkerumun menawarkan dagangan.
Jalur Mandalawangi
Intinya sih memang tidak ada yang menarik dari Carita-Anyer, namun lumayanlah bagi warga Jakarta.
Sedikit gambar-gambar selama perjalanan dari Mandalawangi sampai Anyer.

1 komentar:

Baktiar77 mengatakan...

Apalagi kalau biasa melihat perairan di Indonesia Timur makin gak semangat ke Carita ya hehehehe....