20 Januari 2009

Freelance Monoteis


Karen Armstrong menyebut dirinya "a freelance monoteism". Penganut monoteis yang tidak terikat dalam suatu bungkus atau label tertentu. Seperti kita yang diberikan label Islam, Kristiani, Budha, dll.

Benar, Karen Armstrong adalah mantan biarawati yang akhirnya mengundurkan diri dari kaulnya. Semangat pencarian menuntunnya untuk mencari jalan diluar tembok biara.

Semangat itu menuntunnya untuk singgah di tiap pos agama guna mendapatkan jawaban. Seperti layaknya musafir, para pengem
bara yang singgah tidak perlu harus mendapatkan permanent resident bukan?

Jika saat ini Karen singgah di pos persinggahan umat Islam, maka tidak perlu berpindah keyakinan menjadi Islam untuk meyakini adanya Tuhan. Mungkin dari persinggahan ini ia akan melanjutkan pengembaraannya untuk bertemu dengan bermacam jalan dan persimpangan. Mungkin pula ia akan berhenti di pos tertentu jika ia merasa disitulah semua pencarian terjawab.

Saya rasa tidak penting mempertanyakan mengapa Karen yang sudah menulis buku tentang Muhammad tidak menjadi mualaf. Sama tidak pentingnya dengan menanyakan agama yang ia anut sekarang. Sebab bukankah ia dalam perjalanan mencari sumber "aku" dalam dirinya.

Bukankah jika kau mendekati Tuhan dengan selangkah, maka Tuhan akan mendekatimu 10 langkah. Jika kau berjalan mendekati-Nya, Tuhan akan mendekatimu dengan berlari.

Jika seorang Karen Armstrong begitu aktif dalam pencarian spiritualnya, bayangkan betapa dekat Tuhan dengannya. Betapa kayanya pengalaman batin seorang pengembara dibandingkan dengan kita yang pasif menerima label agama sedari lahir.

Jika kita tidak pernah mempertanyakan, maka tidak akan pernah ada jawaban. Jika kita tidak berani beranjak maka kebenaran tidak akan menyapa.

Tidak ada komentar: