05 Januari 2012

Apa Aja

Kebetulan baca tentang mobil Esemka, hebat ya...anak SMK, SMK loh udah bisa bikin mobil sementara anak SMA favorit gak bisa apa apa tuh, selain tawuran..eh ada ding yang menang olimpiade.

Dan kebetulan..lagi, yang membuat itu anak SMK di Solo, yang walikotanya Joko Widodo.  Keuntungannya sudah pasti, dapat publisitas.  Suka atau tidak sosok Joko Widodo sudah menjadi brand image tersendiri, atau mungkin trendsetter kali ya.

Apapun yang dilakukan Jokowi, biasanya langsung mendapat kolom spesial dalam liputan dan biasanya positif. Namun bisa menjadi beban berat untuk Jokowi, karena biasanya orang sudah sedemikian jatuh hati dengan sosok ini sehingga tidak boleh melakukan kesalahan sedikit pun.

Termasuk keputusannya untuk menggunakan mobil Esemka yang dipuji oleh berbagai pihak dan berimbas pada banyaknya pesanan dari berbagai pihak, di sisi lain modal cekak dan prasarana yang minim menjadi hambatan produksi.

Sempat membaca sekilas running text di salah satu tv, tentang Dahlan Iskan yang menyarankan mobil Esemka diproduksi swasta. Tidak tahu akan sejauh apa keterlibatan pihak swasta, tapi apakah anak anak Esemka juga akan diikutsertakan jika memang diserahkan ke swasta, mestinya secara etika sih harus ya.

Ada lagi cibiran dari Bibit Waluyo, apa boleh buat rasanya brand negatif sudah terlanjur dilekatkan pada orang ini.

Namun yang bikin saya terpingkal pingkal adalah response dalam bahasa Jawa tentang comment negatif tersebut, bisa dibaca di beberapa media online.... kebanyakan adalah pisuhan.

Tiba tiba BB saya berbunyi, ada email masuk...dari teman saya "tolong tilpun dong......"  Lagi saya terkikik kikik...oalaahhh...Mas Hadi!!!, sampeyan kui wis gawe nang PBB, lambemu cas cis cus ngomong engselish neng ngomong telepon aja kok masih tilpun....

Yo wes, tak tilpun yooo.....

Tidak ada komentar: