28 November 2008

Teh Celup

Waktu saya masih SMA, Budiman Sujdjatmiko sedang harum namanya. Partai Rakyat Demokratik yang dipimpinnya menjadi satu satunya partai yang menentang mainstream waktu itu.

Sewaktu ia dipenjara, banyak orang menyamakan dirinya dengan Soekarno di waktu muda. Keluar masuk penjara demi memperjuangkan idealisme.

Waktu saya masih kuliah, nama Megawati mewangi, menegaskan legenda Soekarno yang tak lekang walau dipendam oleh rezim Soeharto. Sekali lagi Soekarno menjadi simbol kebangkitan angkatan muda pembaharu negeri ini.

Kontras sekali dengan keadaan lebih dari 40 tahun yang lalu dimana para mahasiswa berunjuk rasa menentang Paduka Yang Mulia Presiden Soekarno. Hidupnya yang bergelimang kesenangan akan wanita membuat para pemuda muak.

Soekarno juga tidak lepas dari kesalahan, pertentangan dengan rekan-rekan seperjuangan menyeretnya ke kancah konflik. Tokoh seperti Sutan Sjahrir, Sjafrudin Prawiranegara dan Natsir pernah merasakan dinginnya penjara tanpa pengadilan.

Pun, Hatta sang partner turut mengundurkan diri karena merasa tidak lagi sejalan.

Ah, betapa cepatnya romantisme masa lalu mengalun, betapa mudahnya bangsa ini lupa dengan sejarah.

PDI menjadi partai besar dengan Megawati sebagai pemimpinya…Budiman Soedjatmiko pun telah mapan dengan kehidupannya sebagai anggota partai besar tersebut.

PDI menjadi partai yang beruntung,nama Soekarno menjadi mesin iklan yang ampuh.

Bagaimana Indonesia 40 tahun lagi, akankan Soeharto yang kini dicaci maki berganti menjadi simbol pembaharuan ekonomi ?

Saat Budiman dan para singa parlemen jalanan lainnya sudah memasuki lahan konservasi birokrat yang bergelimang fasilitas,

Kemana idealismenya ? tanyakan kepada angin yang bertiup….

Apa prestasinya?, ,mengotori kota dengan menempelkan spanduk dan poster dimana dimana dan membuat iklan citra Megawati di TV yang habis ditertawakan orang saat muncul pertama kali.

Seperti kata Mas Iman Brotoseno…..Mereka bukanlah penerus Soekarno,,,,mereka cuma teh celup rasa Soekarno, ..sekedar essence yang bikin tenggorokan
seret.

Tidak ada komentar: