25 Juli 2012

Selamat Jalan RA. Kosasih


dari Annelinda, toko buku online langganan
Pintu kamar terbuka, ternyata ayah melongok ke dalam, tersenyum lebar melihat anak perempuannya yang pemalas baru bangun jauh setelah subuh.  Ia masuk sambil menenteng 4 komik tebal yang ternyata berisi cerita wayang.  Serial Mahabarata.

Sang ayah, lagi lagi tersenyum lebar, ia tahu anaknya akan segera melahap isi komik tersebut sampai lupa mandi.

Dan memang itulah yang terjadi, anak perempuan kecil itu segera tenggelam membaca komik Mahabarata karangan RA Kosasih sampai sore hari.  Tanpa ingat makan, apalagi mandi.
dari Annelinda, toko buku langganan

Kenangan masa sekolah dasar itu terlintas kala mendengar berita wafatnya RA Kosasih tadi pagi.  Identitas RA Kosasih sebagai penulis komik wayang begitu kuat melekat di benak saya. Berkat RA Kosasih, kefasihan saya akan tokoh tokoh wayang dan detail cerita Mahabarata serta Bharatayudha terasah.  Bahkan saya melanjutkan sampai kepada perjalanan Para Pandawa menggapai nirwana, berlanjut pada keturunannya, Parikesit, cucu Arjuna.

Sampai dewasa pun saya tetap betah membaca komik wayang tersebut setiap ada kesempatan.

Saking lekatnya memori sosok tokoh tokoh Pandawa buatan beliau, begitu televisi menayangkan cerita aslinya dari India lengkap dengan penokohan yang tentu saja melalui sosok India, kok jadi terasa wagu..gak pas.

Saya tidak begitu suka komik, saya bahkan tidak tahu komik RA Kosasih yang lain kecuali komik wayang.  Baru kemudian saya tahu kalau beliau juga mengarang tokoh tokoh jagoan lain tapi yang legendaris ya tokoh tokoh Mahabarata itulah.
Tokoh wayang para Pandawa selalu digambarkan kelimis (kecuali Bima), tampan dan halus sesuai dengan budaya Jawa nampaknya.  Gambaran Resi Dorna yang bungkuk dan berhidung bengkok, serta patih Sangkuni yang licik jadi begitu hidup dalam komik tersebut.

Saya hanya mengenal RA Kosasih lewat komiknya, namun satu yang saya tahu, Indonesia lagi lagi kehilangan salah satu penulis legendaris,,tanpa ada penerus.


Dan hari ini mendadak saya rindu ingin membuka buka lagi komik komik tersebut, sekedar mengulang ekstase.

Tidak ada komentar: