02 September 2011

TENTANG INDONESIA MASA LALU

Liburan ini, saya berusaha meluangkan waktu untuk membaca buku buku baru.  Salah satunya tentang peradaban benua kuno Atlantis yang disebut oleh Plato sebagai peradaban modern dan ideal ribuan tahun silam.  Segera saya menyadari kesalahan, harusnya lebih dulu membaca buku penelitian Prof Arysio Santos dan Stephen Oppenheimer tentang peradaban tersebut sebelum melangkah ke pemahaman berikutnya.

Teringat saya sempat kebingungan melihat bentuk bangunan candi sukuh dan cheto yang berbeda jauh dengan bentuk bangunan candi pada masa Hindu.  Kedua Candi itu dibangun saat akhir Majapahit.yang Hindu tak lama sebelum Islam berkembang. Aneh, karena bentuknya mirip bangunan Inca.  Keduanya adalah candi Hindu.  Kesimpulan dari W.F. Sutterheim, seorang arkeolog Belanda di tahun 1930 juga sulit diterima oleh akal saya, bahwa candi tersebut dibuat tukang kayu bukan oleh tukang batu, dibuat secara tergesa gesa. dan karena dibuat menjelang keruntuhan Majapahit, tidak memungkinkan dibuat candi yang besar.


Keanehan kesimpulan itu terlihat jika dilihat pada perbedaan tahun pembuatan teras/gapura pertama dan kedua yang memakan waktu 20 tahun, (teras pertama diperkirakan tahun 1437 sedangkan teras kedua diperkirakan tahun 1456) berarti kesimpulan pembuatan yang tergesa gesa harusnya gugur jika melihat tahun pembuatan.

Ada yang menyebutkan karena pembuat candi itu bukan dari kalangan Keraton maka dipakailah budaya Megalitik pra sejarah....Uhmmmm, jika itu yang menjadi alasan, agak aneh karena budaya megalitik sudah ribuan tahun sebelum Hindu masuk, seharusnya pembuat candi itu lebih familiar dengan budaya Hindu masa itu dibanding mengacu pada budaya megalitik. Dengan catatan jika memang benar candi tersebut dibuat pada abad ke 15



Jika melihat bentuk candi, seharusnya umur candi Cheto dan Sukuh jauh lebih tua dari Borobudur.  Juga jika dilihat kerumitan ukirannya.  Keduanya memakai batu andesit.


Sebenarnya candi hanya sebagian kecil dari persebaran budaya prasejarah di Indonesia.




Jika pernah membaca sekilas review penelitian dari Oppenheimer tentang asal muasal persebaran bangsa, maka ia mengacu pada Sunda Land.  Bahwa manusia awal datang dari Paparan Sunda (suatu daratan maha luas yang mencakup Indonesia, semenanjung Malaya dan philipina.  Adam dan Hawa sebenarnya bukan berasal dari ras Mesopotamia serta taman eden itu sebenarnya berada di paparan sunda.






Tentu publikasi ini membuat geger dunia arkeologi pada saat itu karena menjungkirbalikan pemahaman teori Out of Africa dan mungkin juga isi kitab suci.



 Tapi sebelum melanjutkan tulisan ini, saya wajib membaca buku Prof. Santos dan Stephen Oppenheimer sampai selesai.

Pufff.....terbayang malam malam yang melelahkan untuk membaca 2 buku tebal itu,,,,,

Tidak ada komentar: