05 September 2011

Hip Hop Diningrat

Pernah mendengar lagu rap yang sekilas diperdengarkan saat tayangan rakyat Jogja menuntut referendum?...

Ya itu lagu hip hop yang berjudul Jogja Istimewa, diusung oleh Mohamad Marzuki, anak muda pendiri Jogja Hiphop Foundation.  Hip hop yang biasa nya dalam bahasa Inggris kini dilantunkan dengan bahasa Jawa lengkap dengan cengkok medoknya.

Tidak itu saja, Juki panggilan Marzuki juga sering memasukkan syair-syair dari babad atau serat ke dalam lagu hip hopnya.

http://www.youtube.com/watch?v=F18vJTtX_Ns
http://www.youtube.com/watch?v=NyDUB8W1PTI

Coba buka youtube, niscaya banyak lagu lagu hip hop bahasa Jawa yang kerap membuat kita terpingkal pingkal karena unsur lokalitas yang kuat dan unik dapat berpadu harmonis dengan budaya ngomel ala barat tersebut.  Film dokumenter mereka, Hiphop Diningrat, pernah diputar di teater Salihara dan mendapat sambutan hangat.

Bisa didengarkan pula lagu "Ora Cucul Ora Ngebul" atau "Jula Juli" yang merupakan karangan budayawan Sindhunata yang sarat dengan kritik sosial, begitu pula dengan "Cicak Nguntal Boyo". 

Publikasi mereka di web memakai tagline : Perlawanan Rap Centhini karena memang Marzuki sebagai motor penggerak menganalogikan syair syair dalam hip hop jawa ini berangkat dari kegelisahan bagaikan seorang Cebolang dalam serat Centhini.  Yang pernah membaca serat Centhini pasti familiar dengan tokoh Cebolang, anak muda yang melakukan pengembaraan, melakukan seks yang menyimpang sebelum akhirnya menemukan ilmu kebahagiaan.

Menariknya lagi kelompok ini juga menarik Soimah Pancawati, sinden serba bisa untuk menyanyikan beberapa lagu bersama.  Karena keunikannya pula kelompok ini diundang ke New York untuk mempresentasikan kreasi mereka.

Menyenangkan, melihat anak anak muda mengangkat budaya lokal di tengah kebosanan dengan tampilan penyanyi ala K-Pop yang serba monoton.




Tidak ada komentar: