14 September 2008

Nyai Ontosoroh


Terbaca juga karya fenomenal Pram, buku awal dari tetralogi pulau Burunya....BUMI MANUSIA. Tanpa saya sadari selama ini saya lumayan banyak mengkoleksi buku2 Pram, jauh sebelum hebohnya menjadi nominator Nobel.

Paling tidak ada 4 karya Pram bertengger di rak.

Dari Bumi Manusia inilah, saya mengenal "Minke", seorang Raden Mas yang bersekolah di HBS. Seorang Jawa yang terpesona oleh budaya Eropa yang menghargai ilmu pengetahuan dan fasih berbahasa Belanda dan Perancis.

Minke yang menolak menyembah terhadap pembesar Jawa, termasuk ayahnya sendiri seorang Bupati dan jatuh cinta kepada Annelies, seorang Indo, anak seorang Gundik

Ia mencoba melawan anggapan Eropa, bahwa bangsa Jawa adalah bangsa yang merasa hebat bila berada diantara mereka sendiri, tapi segera melata bila berhadapan dengan seorang Eropa, sehingga mengangkat kepalanya pun tidak berani

Ada tokoh lain yang mempesona... "Nyai Ontosoroh" ....bukan seorang Raden Ayu, namun hanyalah Gundik Belanda bernama Sanikem yg dijual oleh ayahnya sendiri, Sastrosutomo demi mendapat kedudukan sebagai juru bayar.

Dendam yang membara karena dijual oleh ayahnya, membuatnya memutus hubungan dg keluarga dan jadilah ia seorang Nyai yang terus belajar dari Tuannya tentang seni, bahasa Belanda dan cara mengelola perusahaan. Dendamnya membuat ia belajar keras utk menguasai pengetahuan. Dari seorang buta huruf menjadi kutubuku. Walaupun ia berhak dipanggil Meffrouw...namun ia berkeras bahwa Ia adalah seorang Nyai...Nyai Ontosoroh, seorang Gundik...gambaran dendamnya yg tak pernah padam

Jadilah Sanikem bernama Nyai Ontosoroh, perempuan cerdas, melebihi perempuan Belanda, melebihi bangsanya, pengelola perusahaan milik Robert Mellema. Tapi ia sadar, sesadar sadarnya..seorang Gundik, walaupun diluar kemauannya adalah sehina hinanya pribumi. Ia tidak mempunyai hak atas anak yg dilahirkan, tdk mempunyai hak atas semua harta yang diperoleh atas kerja kerasnya mengelola perusahaan.

Dan ia memutuskan utk melawan !...saat Mauritz Mellema anak dari istri sah suaminya datang dari Belanda menghina dan merampas semua haknya, anaknya Annelies beserta hasil kerja kerasnya. Sementara Robert Mellema, suaminya sama sekali tidak membelanya.

Minke yang telah menjadi penulis dan menikah dengan Annelies juga berjuang utk mempertahankan istrinya. Di mata Belanda, pribumi tidak punya hak di depan hukum.

Ada kata-kata mengharukan diakhir buku, saat mereka kalah dan An harus dibawa ke Belanda,,,

"Kita telah melawan Nak, Nyo, sebaik baiknya, sehormat hormatnya"

Setelah membaca buku ini, saya segera mengirim sms ke toko buku online dan memintanya segera mengirim buku kedua dari tetralogi ini .."Anak Semua Bangsa"





Tidak ada komentar: