05 Februari 2019

Rumah Petani Tionghoa di Tangerang

Daerah kabupaten Tangerang komunitas Tionghoa hidup dari bertani dengan sawah tadah hujan.  Di daerah Panongan, terdapat beberapa bangunan rumah petani Tionghoa yaang dikenal dengan rumah kebaya.


Rumah keluarga Oen di Panongan
Rumah itu awalnya berdinding kayu nangka dengan rangka atap dari bambu, namun seiring dengan berpacunya jaman maka dinding kayu diganti dengan tembok, lantai yang dulunya tanah kini dilapisi keramik.



Alat penggiling padi yang terbuat dari kayu dan menggunakan beberapa ekor kerbau untuk mengoperasikannya kini teronggok dalam gudang

Bekas penggilingan padi

Gudang

Di desa Cirarab terdapat rumah keluarga Thio, sementara di Panongan didominasi oleh marga Oen.

Koh Aman mengisahkah tentang perubahan dinding kayu menjadi batu, rupanya sering ada pencurian gabah yang baru saja dipanen yang biasanya diletakkan di beranda dalam.  Sementara untuk menyediakan bilah bambu yang menjadi rangka atap dapat dipenuhi dari kebun bambu yang berada di belakang rumah.

Sementara Unang, pemilik rumah yang hanya selisih satu rumah dari Koh Aman walaupun dinding depannya masih terbuat dari kayu namun lantainya sudah dikeramik dan rangka atap yang semula dari bambu telah diganti dengan kayu biasa.

beranda dalam yang masih berlantai tanah


Engkong salah satu penghuni rumah


Umumnya mereka memelihara babi untuk dijual 
Peliharaan 






bikin dodol
Dalam gudang tempat menyimpan penggilingan, Unang membuka selubung yang menutupi sebuah peti yang terlihat berat.  Ternyata itulah peti mati yang dipersiapkan untuk neneknya.  Melihat ukurannya yang besar dan berat terbayang betapa repotnya mengusung peti itu.

peti mati

Tidak ada komentar: