04 September 2018

NASIB MAUNG - GLOBAL TIGER DAY

Global Tiger Day - Hari Harimau Sedunia.




Seberapa penting hewan yang memiliki banyak panggilan ini sehingga butuh satu hari dalam setahun untuk merayakannya.

Di Indonesia hewan yang kerap disebut Maung ini sangat populer dalam bentuk patung.  Hampir semua markas Kodam di Jawa Barat mempunyai patung macan,  Grup sepakbola Persib dikenal sebagai Maung Bandung.  Prabu Siliwangi pun dilukis sedang berjalan diiringi sang macan.

Ada kisah macan Cisewu yang mendadak jadi perbincangan gara-gara patung macan yang lebih menonjolkan kesan kocak ketimbang garang. Macan mewakili dunia yang penuh keberanian sekaligus mistis.


Dari semua kepopuleran tersebut ternyata nasib sang macan jauh berbeda.  Foto-foto yang disajikan pada acara Global Tiger Day malah menunjukkan hal sebaliknya.  Si raja hutan itu terkapar bermandi darah terkena jerat pemburu.


Anak-anak muda yang menjadi sukarelawan pada acara Global Tiger Day di kebun binatang Ragunan tersebut mengadakan permainan untuk mengenalkan harimau pada anak-anak kecil.  Dari beberapa spesies yang ada, ternyata tinggal harimau Sumatera yang tersisa, sedangkan harimau Jawa dan harimau Bali terdeteksi telah punah.  Jumlahnya pun hanya tinggal beberapa ratus ekor sehingga berstatus critically endanger alias beresiko punah dalam waktu dekat.

Di kebun binatang Ragunan sendiri juga terdapat harimau Sumatera yang terlihat gelisah saat kami menengok kandangnya.  Kandang harimau sendiri walaupun cukup luas namun terlalu terbuka, hampir tidak ada pohon berdaun lebat sehingga sinar matahari menyorot langsung ditambah dengan riuh rendah suara pengunjung lengkaplah level stress penghuninya.

Habitat harimau pun mengalami degradasi akibat berkurangnya hutan yang merupakan sumber daya dukung kehidupannya.


Bukan hanya berkurangnya hutan namun manusia juga menempatkan harimau sebagai komoditi mahal sehingga banyak diburu.  Pada tahun 2017 para pelestari harimau Sumatera berhasil menyapu puluhan jerat yang sengaja dipasang oleh para pemburu di beberapa kawasan hutan daerah Bengkulu.

Mengedukasi masyarakat tentang pentingya melestarikan keanekaragaman dan biodiversity alam Indonesia memang masih berupa jalan yang panjang tapi harus dimulai dan anak-anak muda ini tidak berputus asa.








Tidak ada komentar: