24 Agustus 2013

Mampir di Festival Jalan Jaksa

Pernah dengar tentang festival jalan Jaksa?  



Yah, event ini mungkin memang tidak seheboh seperti Kemang Festival atau festival lain yang ada di Jakarta, tapi ini beneran ada loh, sudah dari tahun 1994.

Jalan Jaksa itu sendiri tidak begitu panjang sebenarnya.  Bila masuk dari arah Jalan Kebon Sirih Raya, tepat di samping Sate Senayan lurus sampai ke hotel Morrisey, paling hanya butuh waktu tidak sampai 10 menit jalan kaki santai.


Sebenarnya pamor jalan Jaksa ini lebih terkenal sebagai tempat penginapan para bule backpacker (miskin atau avonturir?).  Tapi sepertinya jumlah bule yang menginap di daerah situ tidak seramai dulu sepanjang ingatan saya.

Untuk tahun 2013 festival jalan Jaksa dimulai tanggal 23 - 26 Agustus.  Nah, pulang kantor Jumat malam sambil menuju stasiun saya menyempatkan diri mampir ke festival ini; toh, memang searah dengan rute jalan kaki saya.

Dari pagi jalan Jaksa sudah ditutup untuk kendaraan bermotor. Bagi pengunjung yang naik motor mudah saja memarkir kendaraan di ujung jalan karena sudah ada penjagaan dari para pemuda di sana, yang repot jika membawa mobil karena memang hampir tidak ada lahan parkir jadi harus mencari sendiri di sepanjang jalan Kebon Sirih.

Sepanjang aspal jalan sudah dilukis dengan semacam mural, lampion warna warni juga ikut menyemarakkan malam itu.  Beberapa stand cenderamata dan stand-stand dari kecamatan berderet menampilkan kekhas-an masing-masing daerah di seputaran Menteng.

Nampak beberapa pemuda-pemudi berpakaian abang-none, mungkin mereka wakil dari kecamatan ya atau memang wakil dari event abang-none, gak kenal juga abisnya. :)

Pengunjung belum begitu ramai, mungkin karena masih hari pertama dan masih hari kerja, ada juga para pekerja kantoran yang melintas sambil melihat-lihat. Tumben tukang kerak telor tidak tumpah ruah memenuhi trotoar, hanya ada sekitar 2 atau 3 tukang kerak telor yang beroperasi.

Yang ingin merasakan bir pletok, minuman khas betawi yang hangat, ada 1 pedagang yang menjualnya.

Buat yang ingin makan makanan enteng, ada tukang jagung bakar,,,mungkin bisa diingatkan pada si ibu penjual agar sedikit mengecilkan apinya, karena waktu saya mencicipi jagung bakar itu ada rasa belum matang akibat api yang terlalu besar (dibakarnya pake kompor).  Kualitas jagungnya sendiri cukup baik.
Harganya 10 ribu, tapi sepertinya kalau bule yang beli harganya jadi naik 2 kali lipat :).  

Oh ya, ada pemutaran khusus untuk film-film Benyamin.  Jadi penggemar bang Ben bisa bernostalgia sambil terbahak-bahak menonton film-film beliau.  Ada panggung musik juga di lapangan kosong dekat situ.

Anak-anak juga bebas berlarian sambil mengganggu ondel-ondel yang dipajang bersama bemo warna pink.

Pengunjung terbanyak diraih oleh stand tukang obat..hahahhah.  Dengan gaya dan display yang heboh si tukang obat itu berhasil mengumpulkan kerumunan walaupun belum ada yang membeli obat gosok berikut dengan tanduknya.

Ada stand motor, sepertinya festival ini lumayan menarik brand-brand kendaraan bermotor ya.


modelnya tukang obat
 Sempat nguping pembicaraan, kalau pak Jokowi akan hadir cuma belum tahu hari apa.  Sepertinya warga sana berharap pak Gubernur sempat menengok acara mereka di sela-sela kesibukannya. Maklum kantor Gubernuran memang hanya sepelemparan batu.

Keseluruhan, festival jalan Jaksa memang relatif biasa aja belum ada yang istimewa.  Tapi sebagai alternatif bolehlah.  

Hari ini memang belum ramai, tapi pasti hari Sabtu dan Minggu pasti pengunjung lebih membludak dan acara lebih semarak.

Jadi ayo datang ke Festival jalan Jaksa.

4 komentar:

Turis Cantik mengatakan...

entah kenapa tiap tahun ini festival makin ngak rame. mungkin krn jaksa sudah pudar pamornya di kalangan bule yang merasa lebih nyaman di hotel budget lainnya yang lebih ramah kantong dan nyaman di jiwa krn ngak berisik ( berisik krn banyak psk ) heheheh

Baktiar77 mengatakan...

Tapi masih lumayan ya ada inisiatif menggelar acara festival begitu.. nah kalau disini event yang sekelas nasional (sail komodo) aja kelihatan asal aja bikinnya... jalan jaksa udah mahal ya tarifnya?

Perempuan Itu mengatakan...

@turiscantik.com: iya mbak, jalan Jaksa gak seramai dulu, udah banyak hotel budget sekarang

@bakhtiar sontani: wah mas, Sail komodo kayak apa acaranya? Btw, harga hotel di Jaksa palingan antara 400 ribu-an ya.

Unknown mengatakan...

Meskipun ngak begitu rame, tapi aku dmen banget nongkrong di KL Village nya Jaksa. Masih melihat bule2 berseliweran jadi inget poppies bali :)