28 Oktober 2011

Rabu dan Kamis

Rabu malam saya berniat menghadiri diskusi buku penelitian Olle Tornquist di Wisma Proklamasi.  Saya bukan orang yang mudah menghapal jalan,,,tapi seperti biasa itu tidaklah menjadi halangan.   Kan bisa tanya teman dan buka internet untuk mendapat peta...mudah!!! 

Halangan pertama, menjelang sore mendung tebal berubah jadi hujan deras lumayan lama.  Seperti biasa, Jakarta chaos,,,,saya dari kantor berusaha menyetop taxi tanpa hasil.  akhirnya naik bis kopaja 66 ke Manggarai.  Dengan panik saya mengamati jalan Gatot Subroto sampai Kuningan yang kacau balau di semua lajur. Jam hampir menunjukkan pukul 7 malam,,,padahal acaranya jam segitu juga...

Setelah tersandera beberapa lama, akhirnya bis sampai di Manggarai, saya segera bergegas menyetop taxi, menyusuri jalan tambak berbelok ke jalan Proklamasi...nah itu dia,,kelewatan sedikit, jalannya satu arah lagi.

Wisma Proklamasi adalah juga kantor Freedom Institute, sebuah bangunan yang nyaman dengan aksen kayu dan batu, ada perpustakaan untuk umum, cafe kecil untuk ngopi,,,tempat gue banget deh!!!  Seperti yang saya duga acara sudah berlangsung...ruang pertemuan yang tidak begitu besar sudah penuh.  Saya segera menyelinap masuk, berusaha tidak grogi melihat mata mata yang melirik ingin tahu,,,ngapain perempuan kayak saya ikut di acara ini. Walaupun sudah terbiasa, tetap saja saya merasa terganggu dengan lirikan lirikan sekilas itu.  Kali ini saya beruntung orang sebelah saya tidak usil tanya tanya nama, FB..dsb....

Malam itu Wisma Proklamasi menjadi ruang kuliah saya, 2 orang sejarawan memberikan uraiannya, Peter Kasenda dan Soewarsono.  Sayang Peter Kasenda kurang begitu oke dalam membawakan makalahnya, banyak menyebut penulis asing secara sambil lalu.

Menikmati pertanyaan pro dan kontra yang silih berganti diajukan sampai akhirnya selesai.  Keluar ruangan melihat buku buku sospol, sejarah dan budaya dijual,,tidak bisa menahan diri,,,,terbeli 2 buku...saya masih sempat melirik buku tebal yang ditulis Alfred Russel Wallace tentang kepulauan Nusantara.  Wallace, yang hasil penelitiannya dipakai Darwin untuk menguatkan teori Origin of Species-nya. 

Tahan napas...1,2,3...kembalikan bukunya!.... Selesai transaksi, saya ingin melongok perpustakaan,,ternyata sudah tutup..demikian juga dengan cafe mungil itu..sial,,,!!!  tapi ini juga hampir jam 10 malam..memang sudah waktunya tutup.  Oh..masih ada perjalanan panjang menuju rumah...ahhh..kecil itu mah buat preman seperti saya..:)

Ganti ke hari berikutnya,,Kamis, lelah sekali pulang kantor..busway yang entah kenapa lama sekali datangnya..di Ragunan segera berganti angkot, seperti biasa saya selalu duduk paling pojok belakang jendela.  Merasa silau oleh lampu mobil, saya menoleh ke mobil belakang.  Pengemudinya seorang pria muda, semula saya tidak mengerti sedang apa dia..ternyata saat saya menoleh ia melakukan kiss bye..hah??...karena bingung, saya menoleh sekali lagi...lagi lagi dia melakukan kiss bye...:), kasian banyak orang stress karena macet ..ha..ha.

Ternyata keanehan belum berakhir...di angkot terakhir menuju rumah kembali saya terganggu dengan laki laki yang melirik lirik saya hampir sepanjang jalan.  Seperti biasa, saya menyibukkan diri dengan BB, sudah terlalu lelah dan terlalu biasa dengan pandangan seperti itu.

Finally, sampai di depan komplek rumah.  Huh...melelahkan!!...

Tidak ada komentar: