06 Juli 2011

11 September

Saya masih ingat saat WTC New York terbakar hebat dan akhirnya runtuh.  Seluruh rakyat Amerika dan juga dunia dilanda shock.  Persis seperti adegan film film ala Hollywood, gedung tinggi lambang kemakmuran Amerika itu runtuh dengan sempurna.

Dan seperti dalam film juga, Bush bertindak sebagai Presiden yang berpidato membangkitkan perasaan nasionalisme, semangat bangkit menghadapi teror.  Kejadian 11 september itu menjadi semacam teror yang pertama kali dialami oleh rakyat Amerika.

Seharusnya kejadian itu membuka mata rakyat Amerika, bahwa teror semacam itulah yang selalu dihadapi rakyat di negara penentang negara adi kuasa tersebut.  Mungkin bisa dilihat dari perang Vietnam dan Irak misalnya.  Kejadian WTC adalah puncak kebencian dari negara dunia ketiga yang kerap disebut sebagai teroris.  Bukan juga saya bersimpati dengan Al Qaeda, toh impas sesama teroris saling menumpas.

Saya sering disergap rasa bersalah mengingat dahulu saya sempat menganggap amerika adalah negara adidaya yang tidak pernah salah. 

Bahwa selalu ada agenda tersembunyi dibalik tawaran tawaran bantuan ataupun kerjasama dengan lembaga donor yang lebih banyak merugikan negara berkembang dibanding dengan keuntungan yang didapat.

Bertepatan dengan menjelang hari kemerdekaan Amerika, ada tayangan tentang Che Guevara, seorang dokter asal Argentina yang memilih menjadi gerilyawan menentang kapitalis amerika.  Ah, sebuah kontra tontonan yang bagus.  Mengingatkan orang bahwa Amerika telah menteror negara dunia ketiga melalui politik, ekonomi dan juga militer.

Saat ini, saya tidak lagi bersimpati terhadap kejadian 11 September, karena itu hanya riak kecil dari semua kekejaman yang dillakukan amerika dibalik semua tawaran kerjasama.

Tidak ada komentar: