12 Mei 2019

Pernikahan Ala Tionghoa di kampung Ciangir

Masih cerita seputar keluarga Tionghoa di Tangerang,  kali ini menghadiri pernikahan dari cucu nyonya Kwee Ris Nyoh.

Pernikahan diselenggarakan di rumah dengan adat Tionghoa.  Di depan halaman rumah yang luas sudah dipasang tenda dan saat kami tiba sudah banyak tamu yang sedang dihibur oleh gambang kromong.  Sepasang pengantin, Anti dan Christian saat itu menggunakan pakaian pengantin gaya Internasional berdiri menyambut para tamu.



Melongok ke dalam tenda sudah tersedia dua meja prasmanan.  Satu untuk hidangan Indonesia, satunya hidangan Tionghoa.  Ada sate babi yang merupakan pembeda antara kedua hidangan tersebut.

Masuk ke bagian belakang rupanya halaman belakang sudah dipasang tenda untuk dijadikan dapur.  Wajan dan panci-panci besar berisikan masakan matang sudah siap.  Beberapa ibu sedang jongkok sambil mengiris sayuran, sementara di sisi lain sedang membuat kue-kue.  Seorang ibu sedang mengangkat tumpukan kue bugis yang berwarna hijau, terlihat berkilau dan memancing selera.
Di sudut lain ada mas-mas yang sedang sibuk menuang kopi panas ke dalam gelas-gelas.  Bebas aja mau ambil teh atau kopi.





Semua makanan dimasak dengan menggunakan kayu bakar.  Tungku-tungku darurat terlihat di beberapa titik. Untuk memasak nasi bisa ada 3 tungku sendiri.  Makanan terus mengalir tanpa henti.



Suasana makin semarak saat bis yang mengangkut keluarga mempelai pria tiba. Nampaknya ada kesepakatan dari keluarga besan untuk mengenakan pakaian warna pink yang tidak terlalu mencolok.

Hujan turun dengan lebat membuat halaman becek, tapi para tamu etap bertahan dalam tenda untuk menyaksikan prosesi lanjutan. 



Sekitar pukul 15.30 di mulai upacara Tio Cau, Mak Nimong yang berjilbab merah sudah mempersiapkan hio, dupa dan altar.  Beliau memegang komando untuk upacara ini.  Mak Nimong dari umur 14 tahun sudah mempelajari tatacara upacara khas Tionghoa ini.  Dengan lincah ia menata altar lalu membimbing pengantin dan keluarga untuk melaksanakan upacara yang ternyata cukup rumit.  Mak Nimong juga yang dengan sigap mengganti riasan pengantin yang harus berganti kostum tradisional 




Selesai upacara masih ada ritual 12 mangkok yang berisi 12 jenis makanan.  Pengantin pria dan perempuan berganti-ganti melaksanakan ritual tersebut dan kemudian diakhiri dengan saling menyuguhkan arak dalam cangkir kecil.






Tidak ada komentar: