07 November 2011

Ingatan tentang Bumi Manusia

Seorang kontak di twitter beberapa hari ini kerap mengutip kata kata dari buku Bumi Manusia karangan Pram.  Beberapa kalimat dari Jean Marais berseliweran di layar.  

Penggalan kalimat kalimat tersebut, membuat saya membongkar rak buku dan membaca ulang buku kedua tetralogi dahsyat tersebut, saya mencari cari buku pertama, tampaknya dipinjam oleh keponakan.

Sama seperti kesan twitter colleague itu...selalu ada yang baru dari buku ini, betapa tepat Pram membaca dan menyodorkan subyek utama dari penghisapan manusia yang begitu panjang.  Yang dengan telak adalah realisasi dulu dan kini dari bangsa Indonesia.

Kata kata Miriam de la Croix dalam suratnya kepada Minke, membuat pembacanya merenung...bahwa kekejian bukan hanya milik orang Eropa dalam hal ini Belanda terhadap pribumi.  Kekejian antar pribumi telah berlangsung dari jaman kerajaan kuno Nusantara.

Yang dicatat oleh sejarah adalah kekejian para bangsawan yang ditulis dalam Babad Tanah Jawi.  Amangkurat I dan Amangkurat II yang juga adalah ayah dan anak saling membunuh dengan menggunakan racun. Masalah perempuan juga menjadi rebutan antara ayah beranak itu.

Pembunuhan ribuan ulama oleh Amangkurat I, sesuatu yang sangat ganjill kalau boleh disebut ketidak warasan dari seorang yang mengganggap dirinya Panatagama ing tanah Jawi. 

Namun Pram menggarisbawahi kekejian mutakhir yang berlandaskan pada perebutan modal.  Dengan kekuatan asing yang lebih superior menginjak peradaban pribumi yang terbelakang.

Para bangsawan yang terbiasa hidup menginjak kepala rakyatnya kini harus merangkak rangkak di bawah kaki kompeni, namun sifat angkuh itu tidak juga hilang.

Miriam de la Croix menggambarkan itu dengan tajam dalam suratnya kepada Minke. 

Suara Miriam seperti gema dari hati kecil Pram yang menolak tunduk.  Ia juga berbicara melalui sosok Minke, pribumi yang terus menerus mencari identitas sebagai pribumi terpelajar dan mencoba menekan latar belakangnya dari keluarga feodal Jawa.

Benar kata IJP, buku ini luar biasa.








Tidak ada komentar: