14 Mei 2017

Leuwi Hejo Yang Hits


Masih 12 km lagi demikian google maps memberikan informasi sisa jarak yang harus ditempuh.



Di hari terakhir long week end ini kami memang ingin pergi ke tempat yang sejuk tapi tak terlalu jauh dari rumah.  Pilihan jatuh ke air terjun Leuwi Hejo di Babakan Madang, Sentul - Bogor.  Beberapa kali melihat di sosial media memang menarik.

Dari belokan sebelum Jungle Land mobil mengarah lurus.  Peta mengarah ke gunung Pancar, namun saat menanyakan pada petugas jaga disarankan untuk putar arah mencari pertigaan yang kalau dari arah Jungle Land harus belok kiri.  Dari gunung Pancar bisa namun medannya buruk begitu informasi dari petugas.

Jalan menuju Leuwi Hejo sebenarnya tinggal lurus saja dari pertigaan namun sempit dan ada tanjakan curam di beberapa titik.  Sinyal seluler sempat hilang beberapa saat.  Untung karena kami berangkat cukup pagi jadi belum bertemu kendaraan.  Tidak disarankan memakai mobil sedan.

Sebelum Leuwi Hejo kami melewati Curug Kencana.  Menarik.  Saat tiba di lokasi untung hanya ada beberapa mobil yang parkir, namun motor sudah lumayan banyak.  Ada beberapa curug di sini selain Leuwi Hejo.  Curug Barong, Leuwi Liyet dan Curug Panjang.


Komplek curug ini dikelola oleh Perhutani.  Begitu masuk gerbang sudah ditarik tiket Rp 15 ribu per orang.  Untuk mobil juga ditarik Rp 15.000, lalu masuk ketemu pos kedua ditarik lagi Rp 5 ribu.  Leuwi Hejo terletak di bawah jadi sepertinya yang paling mudah dicapai.

Banyak warung di tepi jalur jadi tidak perlu kuatir kelaparan.  Jangan kaget bila ada di tengah jalan ada anak-anak kecil yang sedang meminta sedekah.
Rute terus menurun sampai melewati jembatan melintas sungai yang jernih dan dangkal di beberapa bagian.  Leuwi Hejo masih agak ke atas lagi.  Ternyata ada pos loket lagi, bayar Rp 5 ribu lagi.  Memang agak mengganggu sih.


Jadi yang dinamakan Leuwi Hejo itu adalah air terjun yang tidak terlalu besar di tengah sungai yang berair lumayan deras berwarna kehijauan.  Untung saat kami tiba di sana cuma ada 3 anak muda namun tak lama kemudian mulai bermunculan orang yang berniat sama.   Lumayan kami sempat beberapa saat menikmati ketenangan sambil duduk di bebatuan memandangi air terjun.  Sementara di sisi hilir terlihat orang-orang bermain air di bagian yang dangkal.


Semakin siang semakin ramai, jadi kami bergerak menuju Leuwi Lieuk dan curug Barong.  Suami memilih tetap tinggal di bawah karena  capek.  Kedua air terjun tersebut memang letaknya di atas.

Jalur menuju ke dua air terjun itu sudah cukup mudah walau tetap butuh kehati-hatian karena ada beberapa bagian yang yang licin, bahkan di beberapa titik terdapat warung jadi tidak perlu bawa bekal kecuali mungkin air minum.  Ada pos untuk pembelian tiket menuju curug Barong.

Setelah menempuh rute menanjak dan sesekali menurun, lumayan lama karena tadi sempat berhenti untuk makan Indomie di salah satu warung.  Ada sungai untuk diseberangi dengan jembatan melintang di tengah-tengahnya.  Akhirnya sampai di sungai dengan dinding tebing sedikit menyempit di kedua sisinya.  Ada anak-anak muda yang mencoba menyusuri jalur itu untuk mengetahui kedalamannya ternyata hanya hampir sedada orang dewasa maksimal.  Batu-batu sungai bertebaran di bagian menuju hulu.


Asyar memilih bermain-main di sekitar tebing dari pada harus naik lagi menuju Leuwi Lieuk yang menurut informasi dari pengunjung masih cukup jauh di atas.  Agak lama juga kami berhenti di situ. 



Sementara pengunjung sudah semakin ramai.  Sekitar jam 10.30 kami memutuskan kembali.  Saat berjalan menuju ke bawah ternyata pengunjung yang menuju arah kami semakin banyak.  Bisa dibayangkan seperti apa situasi di leuwi Hejo yang sangat mudah dicapai.

Begitu sampai parkiran kaget juga melihat lahan yang sudah amat penuh mobil, belum lagi di bagian parkir motor.  Demikian pula saat kami dalam perjalanan pulang, banyak bertemu pasukan motor mengarah tujuan Leuwi Hejo.

Jika ingin ke sana sangat disarankan pagi-pagi sekali agar bisa menikmati alamnya



1 komentar:

Baktiar77 mengatakan...

Di daerah Bogor tempat wisata apapun pasti ramai apalagi kalau sudah siang, makanya aku selalu datang saat pagi buta biar dapet suasana pas lagi tenang apalagi suasana pagi viewnya lebih instagrammable...