02 Mei 2012

1 dan 2 Mei

Sekarang tanggal 2 Mei, masih ingat dengan hari Pendidikan Nasional?  Kemarin tanggal 1 Mei kita memperingati hari buruh.  Sayangnya peringatan hari buruh identik dengan kerusuhan.....benarkah? atau pikiran kita sudah keburu menggeneralisasi apapun aktivis yang diselenggarakan oleh buruh secara masal selalu berakhir dengan rusuh ditambah dengan himbauan dari kepolisian agar tidak melakukan demo anarkis.

Entah kebetulan atau tidak berurutannnya tanggal Hari Buruh dan Hari Pendidikan Nasional juga menyiratkan bahwa akses biaya pendidikan yang terjangkau juga menjadi tujuan kaum buruh (warga negara) disamping upah yang layak.

Jika kamu digaji hanya 1,2 juta perbulan tanpa tunjangan apapun dengan jam kerja kadang sampai 12 jam, atau jika ada hanyalah sekedarnya sementara kamu sudah berkeluarga, bagaimana rasanya? Dengan gaji segitu mustahil untuk menabung atau menyekolahkan anakmu secara layak.

Bagaimana demo akhirnya menjadi sarana pelepas gundah mereka, walau siapapun tahu teriakan mereka tanpa anarki tidak akan didengar oleh para pejabat.

Anarkisme menjadi sesuatu yang wajar saat protes santun tidak diindahkan.

Yang baru bisa kita lakukan, biarlah kaum buruh berpesta sehari mengeluarkan uneg uneg mereka, biarlah jalanan yang biasanya macet dan polusi dari kendaraan bermotor menjadi macet oleh barisan buruh yang berjalan kaki pada hari itu.

Biarlah langit Jakarta yang biasanya riuh oleh spanduk partai dan iklan sekarang dimeriahkan oleh spanduk tuntutan perbaikan upah.  Tidak usah dipedulikan hal sepele seperti salah spelling "OUTSOURCHING" yang seharusnya "Outsourcing".....karena itu manusiawi, mereka buruh dan bukan mahasiswa.

Hanya sehari saja, biarkan mereka yang terbiasa terbungkuk-bungkuk di pabrik menikmati hari yang jarang mereka dapatkan.

Kita yang duduk di kursi empuk dan ruangan ber-ac seharusnya bersimpati dan tidak mengumpat.  Karena kita pun buruh sama seperti mereka.


Tidak ada komentar: