Berbicara tentang daerah sekitar Suramadu (
bpws.go.id, saya teringat beberapa waktu menjelang kepergian saya ke Madura. Mencari kendaraan dari Surabaya ke Madura (
http://plat-m.com/ )Bukan hal yang sulit memang, karena memang bejibun travel dan bis ke Madura. Namun ada catatan waktu itu yang mendasari pemilihan kendaraan.
Umumnya disarankan agar memilih bis Patas dari terminal Bungurasih dan bukan bis biasa karena bis biasa melewati selat yang berarti melalui pelabuhan; bis Patas langsung melalui jembatan Suramadu dan dari segi waktu lebih cepat karena tidak perlu mengantri.
Dan memang dari jalanan kota Surabaya langsung melaju menaiki Jembatan yang menyambungkan Surabaya dan Madura, dan dalam waktu singkat sampai sudah.
Sekilas dari atas jembatan terlihat pelabuhan Tanjung Perak yang sepi, ada beberapa kapal yang sedang berlayar di tengah selat.
Ini pertama kalinya saya ke Madura jadi saya tidak pernah merasakan eksotisnya menyeberangi selat Madura.
Ada kejadian lucu 2 minggu sebelum keberangkatan, saat saya menelepon hotel di Pamekasan untuk memesan kamar. Kedatangan saya memang ingin menyaksikan kerapan sapi piala Presiden di GOR Pamekasan. Informasi ini saya peroleh dari blogger madura Plat M (
http://plat-m.com/ ) dan ketika iseng saya tanyakan event itu pada resepsionis, cukup surprise karena mbak resepsionis malah tidak tahu bahwa akan ada event seseru itu yang cukup banyak menarik perhatian turis asing.
Kejadian lucu kedua adalah saat mengobrol dalam mobil travel yang mengangkut saya dari Surabaya ke Pamekasan. Para penumpang travel yang semuanya mahasiswa asal Madura tidak mengetahui ada tempat bernama Gili Labak ataupun Kalianget. Apa yang salah? Jika penduduk Madura sendiri kurang paham tentang wilayahnya maka itu adalah juga tugas pemerintah daerah untuk secara masif mendorong rakyatnya agar tahu tentang tanah kelahiran mereka.