Saya melirik jam tangan, masih jam 5 kurang 10 menit namun langit Surabaya sudah terang layaknya pukul 6 pagi.
Setelah selesai, saya kembali duduk di teras minimarket. Udara Surabaya yang kian memanas membuat saya bergegas masuk ruang keberangkatan yang sudah dibuka, lebih baik menunggu di sana yang ada acnya.
Mobil travel pun datang terlambat 2 jam lebih dari kesepakatan, ah tak apalah toh mereka sudah meminta maaf, saya tak ingin mengganggu perjalanan ini dengan rasa dongkol yang tak perlu. Saya masuk dan segera bersandar dengan nyaman.
Lewat Suramadu kemudian Bangkalan, pikiran masih sadar saat melewati sejumlah resto bebek yang beberapa diantaranya sudah sangat dikenal. Namun kesadaran itu tak lama. Bangkalan belum lagi terlewati saya pun terlelap sampai pintu masuk Pamekasan.
Supir taxi yang tadi menemani ngobrol sudah pamit untuk mencari penumpang. Tinggallah saya di minimarket komplek Pasar Turi menunggu travel ke Pamekasan. Rasanya perut agak mulas, tapi toilet berada di dalam stasiun yang masih tutup, harus cari toilet umum ini. Usut punya usut, petugas minimarket menyarankan untuk ke toilet umum di luar komplek stasiun, tak jauh memang. Ke sanalah saya menuju. Letaknya dalam perkampungan penduduk; rupanya pengelolanya sadar bahwa banyak penumpang kereta yang datang kepagian kayak saya yang butuh toilet. Saat saya sampai di sana, beberapa ayam sedang berlompatan di depan toilet. Masih mending cuma ayam, lah yang di Ujung Kulon waktu itu malah babi yang mondar-mandir depan toilet :)
Setelah selesai, saya kembali duduk di teras minimarket. Udara Surabaya yang kian memanas membuat saya bergegas masuk ruang keberangkatan yang sudah dibuka, lebih baik menunggu di sana yang ada acnya.
Mobil travel pun datang terlambat 2 jam lebih dari kesepakatan, ah tak apalah toh mereka sudah meminta maaf, saya tak ingin mengganggu perjalanan ini dengan rasa dongkol yang tak perlu. Saya masuk dan segera bersandar dengan nyaman.
Lewat Suramadu kemudian Bangkalan, pikiran masih sadar saat melewati sejumlah resto bebek yang beberapa diantaranya sudah sangat dikenal. Namun kesadaran itu tak lama. Bangkalan belum lagi terlewati saya pun terlelap sampai pintu masuk Pamekasan.