Penghapusan perbudakan yang dikumandangkan oleh Abraham Lincoln tahun 1863
telah sampai gemanya ke negara-negara koloni Belanda seperti Suriname.
Akibatnya koloni yang menyandarkan perekonomiannya pada perkebunan itu
mengalami kesulitan mendapatkan tenaga kerja yang murah untuk mengurus ratusan
hektar tanah perkebunan.
Pemerintah kolonial pun melirik tanah jajahannya di Hindia Belanda.
Sebagai percobaan, tahun 1890 dikirimkan seratus orang Jawa ke Suriname untuk
dipekerjakan di perkebunan Tebu Marienburg. Para pekerja kontrak asal
Jawa itu menandatangani (dipaksa?) kontrak kerja selama 5 tahun dengan upah
sekitar 60 sen untuk pria dan 40 sen untuk wanita.