Matahari bersinar tidak begitu terik saat kami tiba di Petak 9.
Memasuki vihara Petak 9, tampak warga-warga pribumi yang tergolong fakir miskin sedang duduk duduk di pelataran menanti angpao.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIi5vlhZy6cEWIleyabpKwHxmtR53LXhRDdqppFEzbVMXjjY9w3hLGPVO_yCz9DK4W-QRplOtCqyIX0ajTRHqdwXL0qIIUjLwMSKLKR1EgoVoPZ46Z7pvArO0bjuYMTHo7kyEh7ucjO-SE/s200/IMG_5302.JPG)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxD9j0AlIGnkD9N7oE0tlnod4srRcmBygOq2a_48tGgPeCus4rU2B1EaE3ZFXbFXU_P2V4Xx6x8o1wPzwdPrd4Lv-PkrfTTnPhNIgDxKoJIYhMxlRMFprR2PjIHadnfApsrcpNtT0BXrDm/s200/IMG_5317.JPG)
Kawasan Petak 9 ini dikenal sebagai wilayah Pecinan, merupakan satu mata rantai dengan kawasan Glodok. Dari Petak 9 berjalanlah menyusuri pasar yang dipenuhi dengan barang-barang khas budaya Tion
Kawasan Petak 9 ini dikenal sebagai wilayah Pecinan, merupakan satu mata rantai dengan kawasan Glodok. Dari Petak 9 berjalanlah menyusuri pasar yang dipenuhi dengan barang-barang khas budaya Tion