Ada pesan masuk ke ponsel saya dari teman, undangan utk menghadiri launching dan diskusi antologi cerpen karya Benny Arnas.
Ok, masalahnya siapakah Benny Arnas itu? maklum bukan penggemar novel.
Jadi salah saya, karena tidak menggemari novel novel populer. karena lebih menggemari tulisan lain genre. Nama Clifford Geertz, Dennys Lombard, Ben Anderson atau Mark Woodwards lebih akrab di telinga saya. Kok bule semua? Gak kok, banyak buku buku koleksi saya yang ditulis oleh penulis Indonesia. Tapi saya tetap menggeleng jika disebut nama Fira Basuki, iya sih memang saya tau dia penulis terkenal, tapi tetap saja belum pernah membaca novelnya. Lagi lagi saya memang bukan penggemar sastra wangi.
Sayangnya mereka bukan penulis novel cinta. Bukan Nicholas Spark, novelis yang ganteng itu. Mereka cuma kakek kakek, bahkan ada yang sudah meninggal seperti Pramoedya Ananta Tour.
Karya karya mereka cenderung berat dan membosankan seperti Nusa Jawa Silang Budaya, kerajaan Aceh (Lombard), Religion of Java (Geertz), Islam Jawa (Woodwards), Palu Arit di ladang tebu (hermawan sulistyo) Tapi saya suka, bahkan cenderung tergila gila. Apa boleh buat takdir menggariskan saya harus beda liga dengan teman teman pergaulan. Sepertinya saya cenderung terlalu serius belakangan ini :)
Jadi maaf ya Mas Koko, saya sih tetap hadir tapi pasti dengan kondisi blank, secara gak tau isi novelnya apa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar