Hari Sabtu ini kembali saya tergesa-gesa. Tidak terlalu sih, cuma memang saya ada acara di Rumah Cahaya sekitar jam 10:00. Memang tidak mungkin datang tepat waktu karena harus membereskan urusan rumah dulu.
Asyar tidak ingin ikut, mau di rumah aja katanya. Ok,lah saya pamitan. Baru saja 1 menit berjalan kaki, ternyata anak itu lari menyusul sambil menangis. Tentu saja saya tercengang, ternyata ia mendadak berubah pikiran, mungkin kangen dengan ibunya yang kerap pulang malam.
Akhirnya saya balik ke rumah untuk menyiapkan barang barang tambahan. Tambah 1 gembolan berisi mainan, baju ganti, bedak talc :), karena akan berada seharian di Rumcay. Seperti biasa, depok macet.
Diskusi sudah berjalan saat saya tiba. Saya sangka pembahasan puisi akan membosankan tapi kelihatannya cukup menarik. Apalagi pertemuan berikutnya akan membahas Amir Hamzah, angkatan pujangga baru. Segarrr..me-refresh otak saya.
Makan siang tiba, saya mengajak Asyar ke warteg...ha....ha....biarlah anak itu belajar hidup orang orang pinggiran. Nyatanya anak itu lahap lahap saja makannya. saya seperti biasa, sup tanpa nasi.
Sampai sore menjelang, barulah kita pulang. Ternyata saya punya janji untuk mencukur rambutnya. Baiklah, mampir dulu ke tukang cukur untuk merapikan rambut keritingnya.
Harus berlari lari menuju terminal karena hujan rintik rintik, payung saya ketinggalan di rumcay. Sampai di rumah hampir Isya, istirahat ? belum ternyata karena ternyata Asyar minta dibuatkan nasi goreng.
Setelah nasi goreng siap...tangan saya gatal ingin membersihkan kompor. Jadilah saya kembali menyingsingkan lengan baju membersihkan kompor dan bak cuci piring setelah itu baru mandi.
Baru ingat saya berencana membantu teman saya menyiapkan writing camp. harus browsing untuk mencari patokan harga AC portable bekas. Selesai juga ternyata...saatnya waktu untuk diri saya sendiri....fiuuhhhh! capek tapi senang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar