Saat teks sejarah menjadi lakon, apa yang terjadi?
Bukan pekerjaan main-main memang saat memindahkan hidup seorang tokoh sejarah, apalagi sekelas Tjokroaminoto dari tulisan ke panggung bioskop. Dalam lembar-lembar buku riwayat Tjokro dengan pergerakan Sarekat Islam-nya sanggup membius para penikmat sejarah. Dan saya adalah salah satu penikmat itu.
Saat tokoh Tjokro dihidupkan, mau tidak mau para pembaca harus menyiapkan diri menerima apa pun hasil interpretasi sutradara.
Dan hasilnya dapat dilihat mulai tanggal 9 April lalu di bioskop. Garin Nugroho sang sutradara yang sebelumnya pernah memfilmkan Kardinal Soegijapranata akhirnya tinggal menunggu tanggapan dari masyarakat tentang hasil pembacaannya atas Tjokro.
Sejak melihat trailernya saya berharap-harap cemas akan film ini. Saya menduga Garin akan menggarap Tjokro tak beda jauh dengan gayanya dalam Soegija.
Dua jam 40 menit.